3 Pemain Termuda di Liga 1 2018, Masa Depan Timnas Indonesia
Liga 1 2018 akan segera memainkan pekan kedua mereka dari Jumat (30/03/18) kemarin hingga Senin (02/04/18) besok mendatang. Setiap pekannya ada sebanyak 9 pertandingan yang mempertemukan 18 klub peserta Liga 1.
Meski baru pekan pertama, Liga 1 2018 sudah mencatatkan sejumlah rekor baru dalam persepakbolaan Tanah Air. Namun, kali ini kita tidak membahas rekor-rekor baru tersebut, melainkan para pemain termuda yang dipercaya sebagai starter di laga pertama.
Langsung bermain, bahkan ada yang menjadi starter di laga pertama Liga 1 2018, menjelaskan bahwa para pemain muda itu memiliki potensi besar untuk menjadi harapan masa depan Timnas Indonesia di masa mendatang.
Berikut INDOSPORT paparkan sebanyak 3 pemain termuda di Liga 1 2018, yang dipercaya tampil di laga pertama pekan lalu.
1. Awan Setho Raharjo
Meski hanya berpostur 174 cm, Awan Setho mampu menunjukkan kualitasnya sebagai kiper dengan dilengkapi kecepatan refleks yang luar biasa.
Kualitasnya juga mendapat banyak pujian dari para pelatih di Indonesia. Termasuk pelatih Timnas senior Indonesia, Luis Milla yang memberikannya debut di level senior pada Desember lalu.
Pada pertengahan Maret lalu, dirinya bahkan mendapat panggilan dari Luis Milla ke skuat Timnas U-23 untuk menghadapi Singapura dalam laga uji coba. Kiper berusia 21 tahun ini harus bersaing dengan Satria Tama dan Kartika Ajie untuk bisa menjadi kiper masa depan Indonesia.
2. Nurhidayat Haji Haris
Baru berusia 18 tahun dan bermain sebagai starter untuk juara bertahan Liga 1, Bhayangkara FC di pekan pertama menghadapi Persija, tentunya menjelaskan seperti apa kemampuan Nurhidayat Haji Haris.
Diduetkan bersama bek asing berpengalaman seperti Vladimir Vujovic, Nurhidayat mampu mengimbangi dan menjadi duet terbaik yang membuat Marko Simic tidak dapat mencetak satu gol pun.
Masa depan pertahanan Timnas Indonesia? Tentunya. Sepanjang laga menghadapi Persija, Labbola mencatat sebesar 66% kesuksesan tekel yang dilakukan Nurhidayat. Selain itu, bek Timnas U-19 itu sukses memotong operan lawan sebanyak lima kali.
3. Hanif Sjahbandi
Permainan ngotot dan memiliki kemampuan mengkoordinasi rekan-rekan setimnya merupakan atribut yang sangat diperlukan untuk seorang gelandang.
Meski baru berusia 21 tahun, Hanif mampu menunjukkan hal tersebut setiap kali dimainkan Arema FC, seperti yang terlihat di laga pertama Liga 1 pekan lalu menghadapi Mitra Kukar.
Kemampuan Hanif memang tidak perlu diragukan lagi, bahkan pelatih Arema FC, Joko Susilo mengakui bahwa potensi yang dimiliki sang pemain masih bisa dikembangkan.
"Dia masih bisa berkembang jauh lebih baik lagi di Arema. Tapi dia perlu mengendalikan emosinya karena hal itu bisa membuatnya tidak tenang di atas lapangan," ucap pelatih yang akrab disapa Gethuk itu pada Februari lalu.