Kronologi Kisruh Logo dan Nama PSMS Medan: Sejak Dualisme Hingga Kedatangan Edy Rahmayadi
Kisruh Logo dan Nama PSMS yang dianggap ilegal menguak sebuah kisah. Ini berawal dari dualisme PSSI yang juga menelurkan kisah dualisme pengurus di sejumlah klub dan ikut melahirkan dua kompetisi ISL dan IPL. PSMS Medan di ISL dipegang oleh Indra Sakti dan PSMS IPL dibawah naungan Sukriwardi.
Belakangan, atau sekitar 2015, hadir sosok Edy Rahmayadi yang saat itu menjabat Pangdam I/Bukit Barisan. Sebagai putra kelahiran Sumut, Edy yang prihatin dengan kisruh di tubuh PSMS langsung berinisiatif mengambil alihnya. Lewat pendekatan dan komunikasi, Indra Sakti akhirnya menyerahkan kepengurusan PSMS ISL kepada Edy.
- PSMS Medan Dianggap Pakai Logo dan Nama Ilegal, Ini Kata Kuasa Hukum PT Kinantan
- Sempat Terbebani Gelar Pemain Terbaik, Irfan Jaya Bertekad Perbaiki Performa
- Jelang Lawan PSMS, Persija Terancam Ditinggal Sang Kapten
- Gelar Latihan Tertutup Sebelum Lawan PSMS, Ada Apa dengan Persija?
- Pulang dari Argentina, Ini Target Gomez untuk Persib
1. Pertemuan Edy dan Sukriwardi
Agar kisruh tidak berlanjut, Edy lalu menemui Sukriwardi yang kala itu menjabat CEO PSMS versi IPL.
"Saat itu istri pak Edy masih dirawat di RS Stella Maris, namun demi menuntaskan masalah ini dia kumpulkan pengurus dan menjumpai Sukriwardi di Lapas Tanjung Gusta (Kasus Tanah)," terang Sekum PSMS Medan, Julius Raja di Kebun Bunga Medan, Selasa (03/04/18).
2. Sukriwardi Ikhlaskan PSMS
Masih menurut Julius atau akrab disapa King ini, pada pertemuan yang berlangsung malam, Sukriwardi bersumpah atas nama Tuhan mengaku ikhlas menyerahkan PSMS kepada Edy Rahmayadi.
"Dia bersumpah demi Allah rela menyerahkan PSMS ke Pak Edy. Bahkan dia membubuhkan tanda tangan di atas materai kosong dan meminta pak Edy untuk menulis isinya," terang King yang sebelumnya menjabat Sekretaris Tim dalam kepengurusan Sukriwardi.
Sayang pertemuan tersebut tak sempat didokumentasikan karena kondisi gelap.
"Pertemuannya akrab mereka pelukan dan Pak Edy janji bantu mencari solusi masalah hukum yang dihadapinya (Sukriwardi). Kita rasa sudah clear lah malam itu. Selain di atas materai ada juga sejumlah saksi," sebut King.
3. Cederai Janji
Namun, bekakangan dirinya heran Sukriwardi tega mencederai janji tersebut dengan mensomasi PSMS dan sponsor jersey dalam hal ini DJ Sport. Ditambah lagi dokumen bermaterai tersebut pun belum jelas keberadaannya.
"Waktu itu materainya dipegang ajudan pak Edy, nah karena ajudannya sudah berganti-ganti jadi saat ini masih dicari, yang pastinya membutuhkan waktu juga," sebut King.
Jika materai itu didapat, maka tidak menutup kemungkinan akan membuka tabir kisruh Logo dan Nama PSMS yang masih menyisakan sekelumit persoalan.