Tak Hanya Ronaldo, 4 Pemain Ini Mendapatkan Aplaus dari Suporter Tim Lawan di Liga Champions
Pertandingan sepakbola selalu menghadirkan gengsi tinggi bukan hanya di dalam lapangan, namun juga sampai ke tribun para penonton. Beragam usaha seringkali dilakukan penonton untuk menjatuhkan mental pemain yang menjadi lawan tim kesukaannya. Mulai dari sekedar teriakan 'boo' sampai kalimat hinaan acap kali terlontar dari mulut para suporter.
Namun, sebagai sebuah olahraga yang menjunjung tinggi nilai sportivitas, tidak sedikit pula suporter yang justru memberikan pujian kepada pemain lawan yang tampil luar biasa. Misalnya saja yang dialami Cristiano Ronaldo dari para suporter Juventus di pertandingan Liga Champions, Rabu (04/04/18).
Usai mencetak gol spektakuler, seluruh isi stadion memberikan tepuk tangan sambil berdiri atau standing ovation kepada pemain Real madrid tersebut.
Namun Ronaldo jelas bukan satu-satunya, beberapa pemain sebelumnya juga pernah mendapatkan hal serupa dari para suporter lawan mereka di pertandingan Liga Champions. Ada yang mendapatkannya karena gol, penampilan memukau, dan juga karena kemampuannya di sepanjang karier bermain sepakbola.
Berikut INDOSPORT merangkumkan nama-nama tersebut.
1. Alessandro Del Piero
Nama besar Alessandro Del Piero sebagai maestro sepakbola memang sulit disangkal suporter mana pun. Terlebih saat legenda Juventus itu tampil begitu memukau dalam sebuah pertandingan.
Misalnya saja apa yang terjadi pada tahun 2008. Saat itu Del Piero yang memperkuat Juventus bertandang ke kandang Real Madrid, Santiago Bernabeu, dalam partai Liga Champions.
Tampil luar biasa, Del Piero berhasil mencetak dua gol yang membuat Bianconerri menang dua gol tanpa balas dari tuan rumah. Tidak mengherankan jika kemudian para suporter Real Madrid memberikan tepuk tangan berdiri kepada mantan pemain Timnas Italia itu saat dirinya ditarik keluar lapangan sebelum pertandingan usai.
2. Andres Iniesta
Jika sebelumnya pemain Juventus yang mendapatkan standing ovation, berikutnya justru suporter Juventus yang memberikan penghormatan tersebut kepada pemain lawan di Liga Champions.
Adalah kapten Barcelona yang mendapatkannya pada November tahun 2017 lalu. Iniesta yang hanya mampu membawa Barcelona menahan imbang tuan rumah Juventus dengan skor 0-0 itu mendapatkan standing ovation saat digantikan oleh Jordi Alba pada menit ke-82.
Mendapatkan pujian seperti itu, usai pertandingan pemain 33 tahun tersebut mengaku senang sekaligus bangga sebagai pribadi.
"Sejujurnya, itu sumber kebanggaan dan membuat saya senang, baik sebagai pemain maupun pribadi," tukasnya.
3. Ronaldo Nazario
Bukan hanya seorang Cristiano Ronaldo yang mampu membuat suporter lawan terkagum-kagum, jauh sebelumnya, sudah ada Ronaldo lain yang melakukan hal serupa hingga mendapatkan standing ovation di Liga Champions.
Tepatnya pada pertandingan Liga Champions musim 2002/03, Ronaldo Nazario de Lima yang kala itu memperkuat Real Madrid mendapatkan standing ovation dari pendukung Manchester United di Old Trafford.
Pemain asal Brasil itu mampu membuat hattrick ke gawang Setan Merah, hingga akhirnya saat ditarik keluar, para suporter Man United yang memadati stadion tak sungkan untuk berdiri dan bertepuk tangan memberikan penghormatan.
Sayangnya, Real Madrid harus menyerah kalah secara dramatis usai Setan Merah berhasil membalikkan keadaan di menit akhir. Membuat pertandingan berakhir dengan skor 3-4 untuk kemenangan Setan Merah.
4. Andrea Pirlo
Del Piero bukan satu-satunya pemain Juventus yang pernah mendapatkan standing ovation dari suporter Real Madrid. Ditempat yang sama, Stadion Santiago Bernabeu, Andrea Pirlo juga pernah mendapatkan penghormatan serupa.
24 Oktober 2013 saat Juventus harus takluk dari Real Madrid dengan skor 1-2, suporter Los Blancos memberikan tepuk tangan penghormatan kepada Andrea Pirlo yang ditarik keluar pada menit ke-59.
Sekitar 80 ribu suporter Real Madrid itu memberikan penghormatan bukan lantaran penampilan Pirlo dipertandingan tersebut, namun lebih kepada apa yang ditampilkan Pirlo sepanjang kariernya. Belum lagi saat itu juga sempat beredar rumor bahwa musim tersebut merupakan tahun terakhir Pirlo bermain di sepakbola Eropa.