Cerita Cucu Habibie: Dukungan Sang Kekasih Jadi Motivasi
Belum lama ini ada kabar mengejutkan datang dari daratan Eropa. Bagaimana tidak, salah satu bakat muda Indonesia menuai prestasi di negara dengan kultur sepakbolanya yang sangat kuat. Di mana lagi kalau bukan di Italia.
Adalah Muhammad Rafid Habibie yang baru saja menggondol trofi runner up turnamen internasional Trofeo Adriatico bersama klub Serie C Italia Santacangelo Calcio 1926. Dirinya tidak sendiri, melainkan bersama dua bakat muda dari Tanah Air, yakni Fidelis Kelny Timothy dan Excel Favour Yosafat Tombeolu. Ketiganya tergabung di klub yang sama.
Selama berkarier di Liga Italia, cucu dari Bacharuddin Jusuf Habibie ini ternyata memiliki sosok pendukung setia, yang membuat Rafid Habibie semakin bersemangat berkancah di luar negeri. Sosok yang dimaksud ialah sang kekasih bernama Sadhenna Sayanda.
1. Sangat Dirindukan
Selama berkarier di Liga Italia, Rafid ternyata merindukan sang pujaan hati. Demi mengurangi rasa kangen lantaran jarang bertemu dirinya menyiasati dengan telepon tatap muka (video call) dan selalu dijadikan motivasi untuk terus fokus.
"Kangen banget, dong," buka Rafid ketika berbincang dengan INDOSPORT. "Tapi saya jadikan motivasi supaya terus fokus," sambungya dengan tertawa ringan.
2. Selalu Mendukung
Rafid juga membeberkan kalau putri dari almarhum Sys NS itu selalu mendukungnya dalam menggapai cita-cita menjadi pesepakbola andal asal Indonesia di Eropa. Doa pun tak kunjung henti dilantunkan oleh Sadhena untuk Rafid Habibie.
"Dia sih selalu support (dukung) dan doain. Semoga apa yang saya usahain di sini (Italia) lancar semua," papar pemain yang pernah ikut seleksi di klub Portugal Sporting Lisbon.
3. Pengertian
Bahkan menurut Rafid, kekasihnya itu adalah perempuan yang bisa mengerti akan profesi yang tengah ditekuni anak dari Rully Habibie ini. Tak jarang jika kondisi Rafid tengah capek, tak segan-segan Sadhenna menyudahi percakapan dengannya. Hal itu demi Rafid mendapat istirahat yang cukup.
"Yang saya suka adalah dia (Sadhenna) tidak kaya perempuan yang harus banget diperhatiin. Dia suka nyuruh saya matiin telepon disaat lagi capek badan dan pikiran," jelasnya.
"Dan tahu waktu banget kapan mesti telepon dan dia selalu bantu saya, sih, kaya dalam hal sekolah dan lain-lain," ujarnya lagi.