Perihnya Laga Terakhir Liga Champions untuk Iniesta
Tampaknya kekalahan Barcelona dari AS Roma 3-0 pada leg kedua Liga Champions menjadi laga terakhir yang menyakitkan bagi sang gelandang, Andres Iniesta. Iniesta mengakui ia mungkin telah memainkan pertandingan terakhirnya di Liga Champions setelah Barcelona tersingkir dari perempatfinal.
Barca unggul 4-1 dari leg pertama, namun gol dari Edin Dzeko, tendangan penalti Daniele de Rossi dan tandukan Kostas Manolas menunjukkan Roma mampu membuat Barca tunduk 3-0 melalui gol tandang, Rabu (11/04/18).
Kemenangan Roma membuat Barcelona harus gugur di Liga Champions akibat tidak mampu mencetak gol tandang dengan skor agregat 4-4.
Kapten Barca Andres Iniesta diperkirakan akan meninggalkan Nou Camp musim panas ini dan dia tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya karena harus terlempar dari kompetisi paling elite di Eropa, mungkin untuk terakhir kalinya.
1. Mengakhiri Musim
Iniesta telah bermain bersama Barcelona dari satu dekade sejak tahun 2001 melalui akademi dan dinobatkan sebagai pemain terbaik daari generasinya dan gelandang terbaik sepanjang waktu.
Iniesta juga berpikir ini adalah laga terakhirnya bersama Barcelona sebelum dirinya benar-benar hengkang dan pindah ke klub lain, meski ia memiliki kontrak seumur hidup dengan Blaugrana.
Iniesta ditarik keluar hanya berselang satu menit sebelum AS Roma memastikan gol kemenangan. Baginya hal itu adalah kesalahan yang menyakitkan.
“Ketika Anda melakukan banyak hal, membuat banyak kesalahan dan tidak beradaptasi dengan permainan, inilah yang terjadi,” kata Iniesta dilansir dari Sky Sport.
2. Laga Menyakitkan
Iniesta tampak menangis di bangku cadangan melihat AS Roma merayakan gol kemenangan tersebut di lapangan. Bagi Iniesta, pertandingan itu merupakan laga yang menyakitkan karena harus tereliminasi dari Liga Champions di saat banyak orang menaruh harapan pada Blaugrana untuk menang di musim ini.
“(Laga terakhir di Liga Champions) Itu adalah kemungkinan dan karenanya, itu lebih menyakitkan," kata gelandang berusia 33 tahun itu kepada Marca. "Ini eliminasi yang sangat menyakitkan karena tidak ada yang menduga karena kepemimpinan kami.”
3. Terlempar dari Liga Champions
Dilansir Skysport, pelatih Ernesto Valverde juga mengakui pertandingan tersebut menjadi malam yang buruk bagi pemuncak La Liga Spanyol ini. Kekalahan tersebut juga membawa Barcelona harus puas dengan berhenti di babak perempatfinal Liga Champions dalam tiga musim berturut-turut.
Pasalnya, jika berhasil lolos ke semifinal, Iniesta bersama Barcelona bisa mengangkat trofi Liga Champions keempat setelah edisi 2008-2009, 2010-2011, dan 2014-2015.