Kartini Cup 2018, Persembahan Manis dari Sepakbola Wanita Indonesia untuk Sang Pahlawan
Denyut kebangkitan sepak bola wanita di Tanah Air bertepatan dengan semangat persamaan hak perempuan di Indonesia, Asosiasi Provinsi PSSI DI Yogyakarta menggandeng Kaukus Anak Gawang menggelar Kartini Cup 2018 Jogja.
Bergulir di Stadion Dwi Windu, Bantul, Minggu (22/04/18), Kartini Cup 2018 melibatkan Putri Mataram (Sleman), Putri Protaba (Bantul) dan Putri Candra Kirana (kab.Kediri), ajang ini diharapkan menjadi pematik semangat kebangkitan sepak bola wanita di Tanah Air.
"Walaupun perhatian sepak Bola putri bisa dibilang sangat minim perhatian namun klub-klub putri dapat bertahan dengan kemandirian Dan keterbatasan Yang dimilik. Bersamaan dengan perayaan Hari Kartini, kami mencoba lebih merangkul klub putri,” Ujar Bambang Giri Dwi Kuncoro, Ketua Asprov PSSI DI Yogyakarta, Kamis (12/04/18).
1. Program Aspov PSSI DIY
Bagi Asprov PSSI DIY, ini menjadi program kedua, setelah beberapa waktu lalu askab PSSI Bantul sempat menggulirkan kompetisi sepak bola putri antar sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah umum (SMU).
Tidak berhenti di situ, ajang ini juga dijadikan sarana persiapan sebelum kompetisi regional antar klub putri setempat bergulir Juli mendatang. Tidak sekadar membuat sepak bola putri lokal sibuk, dari sisi kemasan juga berbeda.
Semangat Yogyakarta untuk Indonesia, dalam hal ini sepak bola putri, juga coba disajikan dari balik pengemasan ajang ini sudah terlihat dengan menghadirkan klub asal Kediri, Candra Kirana.
2. Kartini Cup Digarap Serius
Lebih jauh, bukan hanya berkompetisi menendang bola, pengemasan ajang ini coba dibawa sedekat mungkin dengan simulasi pertandingan profesional. Dari treatment klub, setting lapangan, publikasi, hingga broadcaster.
“Ada kesamaan keinginan dan harapan. Kami ingin, klub dan pemain mendapat suguhan pertandingan yang layak. Bukan soal bermain dimana, tapi bagimana kita memainkan sepak bola itu sendiri.
Kartini Cup 2018 akan kami siaran langsung melalui live streaming. Karena kami ingin semangat positif dan harapan untuk bersama-sama bangkit, seperti yang diperlihatkan klub dan pemain, bisa terkomunikasikan ke seluruh negeri,” ujar project manager KAG, Ahmad Jaenuri, secara terpisah.
3. Forum Kepedulian Sepakbola Wanita
KAG merupakan forum kepedulian terhadap sepak bola wanita di Tanah Air yang mayoritas berisikan pekerja media. Komunitas yang sudah konsisten menggulirkan turnamen antar klub Bengawan Cup di Solo, Jawa Tengah.
PSW Mataram yang berlaga di Kartini Cup 2018 ini, bukan sekadar kontestan tapi juga jadi langganan juara di tiga edisi pelaksanaan Bengawan Cup 2015, 2016, dan 2017.
“Yogyakarta memiliki potensi luar biasa. Ini juga bukan daerah baru bagi kami, tiga tahun lalu kami juga hadir lewat Jogja Istimewa Women's Football Tournament 2015. Ke depan bersama-sama kami coba kembalikan ajang antar klub ini,” tutup Jaenuri.