Tandang ke Moskow, Arsenal di Bawah Bayang-bayang Ketegangan Inggris-Rusia
Arsenal akan menghadapi leg kedua perempat final Liga Europa dengan melawat ke markas CSKA Moskow pada Jum'at dini hari nanti (13/4/18).
Di balik sebuah permainan sepak bola yang akan terhelat, ada isu yang berkembang mengenai ketegangan politik saat ini antara Inggris dan Rusia. Arsenal adalah tim Inggris pertama yang bermain di Rusia sejak terjadinya ketegangan politik antara Inggris dan Rusia.
Lalu, bagaimana Arsenal menghadapi itu?
1. Tanggapi Santai Ketegangan Inggris-Rusia
Manajer Arsenal, Arsene Wenger menanggapi santai isu tersebut. Ia justru berdalih bahwa sepak bola adalah salah satu cara yang bisa meredakan konflik antara Inggris dan Rusia.
“Olahraga bisa selalu memainkan sebuah peranan positif dalam kehidupan di antara negara satu dan negara lainnya dengan baik. Itulah mengapa sepak bola selalu memiliki peluang untuk menfasilitasi hubungan tersebut,”
2. Akan Baik-baik Saja
“Saya yakin pertandingan malam ini (dini hari waktu Indonesia) akan berjalan sepenuhnya normal dan Piala Dunia di sana akan berjalan dengan baik. Saya tidak punya masalah dengan itu,” Wenger melanjutkan.
“Tapi, mungkin olahraga akan punya kesempatan untuk lebih berperan penting pada periode sekarang dibandingkan sebelumnya,”
3. Asa Juara Liga Europa
Wenger berjanji akan menurunkan skuat utamanya untuk menghadapi CSKA. Wenger pun mengakui bahwa Liga Europa adalah fokus utamanya ketimbang gelar Liga Premier yang sudah tak mungkin diraih.
"Ya, kami memiliki keuntungan, tetapi cara terbaik untuk meraih asa adalah memenangkan pertandingan. Kami bermain dengan tim terbaik kami, memiliki sikap positif dan mencoba memenangkan pertandingan," kata Wenger.
"Liga Europa penting bagi kami, semua orang tahu itu. Kami berada di tahap di mana kami fokus pada Liga Europa karena di Liga Premier kami memiliki peluang yang sangat sangat sangat tipis untuk menlangkah lebih jauh, sehingga Liga Europa adalah satu target besar sekarang."
4. Ketegangan Politik Inggris-Rusia
Perdana Menteri Inggris, Theresa May, telah dikabarkan mengkonfirmasi semua politisi Inggris dan anggota keluarga kerajaan akan memboikot Piala Dunia 2018 tahun ini di Rusia.
Pengumuman PM Theresa May ini muncul di tengah ketegangan politik yang meningkat setelah adanya dugaan percobaan pembunuhan mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, dengan menggunakan gas saraf Novichok di Salisbury pada 4 Maret lalu.