Reaksi Luis Milla Usai Dipastikan Lawan Juara Piala Asia di Anniversary Cup
Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi lawan tangguh di ajang PSSI Anniversary Cup 2018 yakni menantang juara Piala Asia U-23 tahun ini, Uzbekistan dan dua lainnya yakni Korea Utara dan Bahrain pada 27 April hingga 3 mendatang.
Hal itu terjadi setelah salah satu calon lawan, Malaysia memilih untuk mengundurkan diri.
1. Bahan Belajar Timnas Indonesia
Mendapat lawan dengan kualitas yang sangat bagus, pelatih Timnas Indonesia U-23, Luis Milla mengaku cukup senang. Pasalnya dengan kepastian Uzbekistan tampil di turnamen ini, maka Skuat Garuda Muda dapat menguji kualitas permainannya melawan tim terbaik di Asia sehingga nantinya bisa melakukan evaluasi sebelum berlaga di Asian Games 2018.
"Ini turnamen yang bagus buat kami. Tentu saya ingin pemain belajar dari turnamen ini. Mereka akan tahu di mana level mereka. Yang pasti, kami juga akan tampil maksimal. Untuk persiapan kami telah menjalani program latihan dalam pemusatan latihan," kata Milla.
2. Panggil 24 Pemain
Sebagai persiapan menuju ajang Anniversary Cup tersebut, para pemain Timnas Indonesia U-23 akan dikumpulkan pada tanggal 23 April mendatang. Menurut asisten pelatih, Bima Sakti, akan ada 24 pemain yang dipanggil dan kemungkinan disertakan tiga pemain senior sebab ajang kali ini menggunakan regulasi Asian Games, yakni Timnas U-23+3 pemain senior.
"Rencananya kita akan mulai kumpulkan pemain pada tanggal 23 nanti. Jumlahnya mungkin sama dengan persiapan sebelum melawan Singapura lalu," jelas Bima.
3. Format Laga
Sebagai informasi, pada partai pembuka, yakni tanggal 27 April, Uzbekistan akan bermain terlebih dahulu meladeni Korea Utara. Setelahnya atau di laga kedua baru Timnas Indonesia U-23 yang akan melawan Bahrain.
Selanjutnya pada pertandingan hari kedua yang digelar hari Senin 30 April, Bahrain akan mengawali pertandingan melawan Uzbekistan dan Indonesia menantang Korea Utara. Laga terakhir terjadi pada tanggal 3 Mei 2018, di mana Bahrain vs Korea Utara, sementara Indonesia menghadapi Ubekistan.
Turnamen ini menggunakan sistem setengah kompetisi atau semua tim saling berhadapan, dan juaranya adalah tim yang mengoleksi poin tertinggi dari tiga laga yang dimainkan.