Tak Hanya Kasus Supardi, Mario Gomez pun Pernah Adukan JDT ke FIFA
Hukuman Komisi Disiplin PSSI kepada pemain sayap Persib Bandung, Supardi Nasir, ternyata berbuntut panjang. Pasalnya, pelatih Persib, Mario Gomez, tidak terima dengan keputusan tersebut.Â
Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez merasa heran dengan sanksi larangan bermain sebanyak empat laga dan denda Rp50 juta yang dikeluarkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk kapten tim berjuluk Maung Bandung, Supardi Nasir.
Menurut Gomez, seharusnya Komdis bisa lebih jeli sebelum mengeluarkan keputusan, karena pada pertandingan menghadapi Mitra Kukar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Minggu (08/04/18), Supardi melakukan protes dan itu hal yang wajar sebagai seorang kapten.
Selain itu, wasit sudah memberikan hukuman kepada pemain yang menggunakan nomor punggung 22 ini dengan kartu kuning. Sehingga, Komdis seharusnya tidak usah mengeluarkan sanksi.
1. Hukuman Komdis PSSI
Komdis sendiri mengeluarkan keputusan terkait sanksi melalui surat keputusan Komdis PSSI Liga 1 dengan nomor 010/L1/SK/KD-PSSI/IV/2018, tertanggal 11 April 2018. Komdis menilai Supardi terbukti menanduk wasit Dwi Purba Adi Wicaksana saat pertandingan menghadapi Mitra Kukar.
2. Serahkan ke FIFA
Mantan pelatih Johor Darul Ta'zim ini akan membawa kasus ini ke FIFA, karena menurutnya sanksi yang diberikan Komdis kepada pemainnya tidak tepat. Sehingga pihaknya perlu mengadukan masalah tersebut ke federasi sepakbola tertinggi di dunia.
"Saya tahu seseorang membuka pandora box, seseorang ingin menyerang, kita serang. Kita sudah siapkan copy dari video itu, pelanggaran akan diserahkan ke FIFA tidak ke PSSI, saya kenal seseorang di sana," jelasnya.
3. Pernah Adukan Johor Darul Ta'zim ke FIFA
Ternyata, tindakan Mario Gomez melaporkan sebuah kasus ke FIFA bukanlah untuk yang pertama kali. Tahun lalu, Mario Gomez pernah membawa klub lamanya, Johor Darul Ta'zim (JDT), ke FIFA atas masalah pemutusan kontak kerja secara tiba-tiba dan pelunasan gaji.
Dilansir dari laman kompas.com, Mario Gomez diketahui pernah terlibat persoalan hukum dengan JDT. Pelatih berusia 61 tahun itu sempat menuntut pemilik JDT, Tuanku Ismail Ibrahim, untuk melunasi gajinya.
"Kami akan bertemu lagi di pengadilan, mereka tidak mau membayar gaji saya. Pengacara saya sedang mengerjakan kasus saya ke FIFA," ujar Mario Gomez ketika itu seperti dilansir dari laman kompas.com.
Dilansir dari Mailsport, pada 27 Agustus 2017, Gomez sudah mendesak JDT untuk mencarikan solusi tercepat dan terbaik untuk menyelesaikan kasus gajinya yang belum dibayar atau ia terpaksa melakukan langkah hukum terhadap pihak-pihak yang menurutnya terlibat.