Kisah Van Beukering: Dicap Naturalisasi Gagal Hingga Bawa Tim Eropa Juara!
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 2010 lalu membuka program naturalisasi pemain sepakbola asing ataupun keturunan Tanah Air. Hal itu dilakukan untuk tidak kehilangan pemain berbakat yang berkancang di luar negeri.
Proses naturalisasi tersebut sebelumnya pernah dilakukan PSSI pada masa lampau. Bahkan hingga kini telah banyak pemain asing maupun memiliki darah Indonesia yang dinaturalisasi.
Terakhir adalah gelandang apik Sriwijaya FC Esteban Vizcarra, yang resmi menyandang status baru sebagai Warga Negera Indonesia (WNI). Total, kurang lebih sudah 21 pemain yang telah dinaturalisasi PSSI.
Namun ada salah satu pemain naturalisasi yang baru saja membawa klub Eropa, tepatnya Belanda juara. Pemain yang dimaksud adalah Jhon van Beukering, yang kini sudah menjadi pelatih.
Kali ini INDOSPORT coba menjelaskan perjalanan kariernya yang pernah dicap gagal hingga membawa klub amatir Belanda bersinar di Eropa. Simak perjalanannya.
1. Proses Naturalisasi
Jhon van Beukering menjalani proses naturalisasi pada 11 Oktober 2011 lalu. Dirinya beserta empat pemain lainnya, yakni Greg Nwokolo (Nigeria), Victor Chukwuekezie Igbonefo (Nigeria), Stefano Jantje Lilipaly (Belanda), dan Tonie Harry Cusell (Belanda).
Mereka melaksanakan sumpah dan dilantik sebagai WNI di Kantor Wilayah DKI Jakarta, usai menerima Surat Keputusan Presiden Noomor 3/PWI/2011 tentang Pengabulan Permohonan Pemberian Kewarganegaraan.
Setelah resmi menyandang status baru, Jhon van Beukering mengaku sudah lebih tenang. Selain itu pria bertubuh tambun ini sangat senang dan bangga karena sudah mewujudkan mimpinya.
"Saya lebih tenang sekarang usai menjalani proses panjang ini, serta merasa senang dan bangga akhirnya bisa menjadi WNI. Ini adalah mimpi saya. Sungguh fantastis," bebernya kala itu.
Tak pula pria 34 tahun ini juga menuturkan kalau keinginan almarhum kakeknya juga ikut terwujud. Sebab sang kakek merupakan orang Indonesia yang menetap di Belanda dan menikahi gadis setempat.
"Kakek pernah bermimpi, saya akan menjadi orang Indonesia dan dapat bermain sepakbola untuk Indonesia di PSSI," sambungnya lagi.
INDOSPORT coba menelusuri tentang silsilah keluarga Jhon van Beukering dari berbagai sumber, tetapi tidak ditemukan secara pasti.
2. Main di Timnas Indonesia
Usai resmi mendapatkan status WNI, Jhon van Beukering langsung mendapatkan tempat di skuat Tim Nasional Indonesia, yang kala itu akan bermain di Piala AFF 2012. Kala itu Skuat Garuda dilatih oleh Nil Maizar.
Akan tetapi dirinya hanya menjadi penghangat bangku cadangan saja. Sebab sang pelatih tampak malu ketika menurunkan pemain kelahiran Velp ini di lapangan.
Dengan postur tambunnya, Jhon van Beukering bak menjadi bahan lelucon oleh suporter Indonesia. Lantaran tak mampu mengejar bola, membuat peluang, dan semacamnya.
Dirinya baru dimainkan kala Indonesia kalah melawan Malaysia 0-2 pada 1 Desember 2012 lalu. Sebelumnya, pada laga uji coba internasional, Jhon van Beukering mampu memberikan sebiji assist ke Bambang Pamungkas pada 14 November 2012.
Usai pagelaran Piala AFF berakhir, Jhon van Beukering tak mampu menarik minat klub-klub Liga Indonesia. Pasalnya kompetisi sepakbola Tanah Air sangat membutuhkan kecepatan dan ketangguhan fisik yang mumpuni.
Alhasil dirinya pulang kampung ke Belanda untuk mencari peruntungan dengan bermain di Liga Amatir Belanda, mulai dari Dordrecht, SC Veluwezoom, Persikhaaf, dan berakhir di MASV.
3. Jadi Pelatih Sukses
Di klub MASV ini awal manis mulai dirasakan Jhon van Beukering. Sebab dirinya ditunjuk oleh presiden klub untuk menjadi pelatih baru meggantikan Marcel Gerrist sejak Desember 2016. Berkat racikannya klub tersebut mulai menuai hasil yang bagus.
Bagaimana tidak, media massa Belanda banyak meniarkan kabar terbaru dari Jhon van Beukering yang berhasil membawa MACV keluar sebagai jaura di turnamen Arnhem Cup.
Mereka berhasil menang dari DVOV di partai final dengan skor 2-1. Jhon van Beukering merasa senang akan hasil yang diraih. Tetapi dirinya tetap memberikan koreksi kepada anak asuhnya, sebab mereka bermain kurang maksimal yang mengakibatkan kebobolan.
"Sepakbola tidak seburuk itu, tetapi umpan akhirnya sering tidak baik atau pilihan yang salah mereka buat. Itu ceroboh dalam bola dari kedua sisi," imbuh pria bertubuh gempal itu.
Tentu saja itu menjadi sebuah tantangan berarti bagi Jhon van Beukering. Mari sama-sama mendoakan langkah besar yang dibuat oleh pria yang pernah bermain di Piala AFF 2012 lalu.