Panpel Arema FC Pasang Badan Atas Kerusuhan di Kanjuruhan
Panpel Arema FC terpukul secara keras dengan terjadinya kerusuhan di stadion Kanjuruhan Malang. Laga antara Arema menghadapi Persib Bandung tinggal menyisakan satu menit dengan kedudukan akhir 2-2 di papan skor.
- Puluhan Aremania Tumbang, Arema FC Buka Posko Laporan Korban Kerusuhan
- Berakhir Ricuh, Mario Gomez: Persib Harusnya Menang
- Alami Luka Dibagian Kepala, Pelatih Persib Tunggu Sanksi Komdis untuk Arema
- Masuk Lapangan, Ini Oknum Suporter Pertama yang Diamankan Petugas
- Kondisi Terkini Persib Pasca Terjadinya Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
1. Pihak Keamanan Kalah Jumlah
Mula-mula ratusan oknum Aremania berhasil dicegah saat ingin merangsek masuk ke lapangan menyerbu para pemain. Namun, puluhan match stewards ternyata kewalahan lantaran jumlahnya kalah banyak saat bertugas di tribun timur.
Alhasil, ribuan Aremania pun leluasa menyerbu dari segala penjuru stadion ke tengah lapangan untuk menumpahkan uneg-uneg atas performa Arema FC. Harapan meraih tiga angka akhirnya gagal, bahkan nyaris kalah dari Persib Bandung.
2. Pihak Panitia Pelaksana Arema FC Siap Bertanggung Jawab
"Kami bertanggung jawab atas insiden ini. Atas nama tim, kami mohon maaf sebesar-besarnya kepada Aremania atas kejadian ini," tutur Media Officer tim, Sudarmaji dalam konferensi pers secara darurat.
Lantaran situasi semakin kacau balau, para pemain dari kedua tim pun langsung dilarikan ke ruang ganti, beserta perangkat wasit yang bertugas.
Lapangan di stadion Kanjuruhan kemudian menjadi lautan oknum Aremania dan beberapa kali terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian maupun anggota TNI yang berada di tepi lapangan.
Tak hanya itu, oknum Aremania juga merobohkan satu blok papan iklan elektronik di sisi selatan gawang, serta terlibat saling lempar dengan penonton di turbin VIP.
Awak media pun sempat terisolasi dengan padatnya Aremania yang berada di lapangan sambil melemparkan botol air mineral dan benda apa pun di sekelilingnya.
3. Panpel Arema FC Menanggung Kerugian Besar
Alhasil, Panpel Arema FC menanggung kerugian cukup besar hingga menembus miliaran rupiah. Belum lagi bayang-bayang sanksi ratusan juta rupiah komisi disiplin PSSI atas kerusuhan hebat sejak 2008, ketika Arema kalah oleh PKT Bontang pada kompetisi ISL lalu.
"Semua invemtaris pasti akan kami data secara rinci. Sudah pasti kami akan siap menanggung kerugian materi maupun non materi serta sanksi komdis atas insiden ini," jelasnya.