Bek Juventus Kirim Perang Status dengan Komedian Italia
Bek Juventus Medhi Benatia dilaporkan telah berbagi pesan media sosial yang keras untuk menyerang Maurizio Crozza, seorang komedian Italia, yang telah mengkritik komentar Benatia setelah laga Real Madrid-Juventus, Kamis (12/04/18).
Setelah peluit terakhir, Benatia membandingkan tendangan penalti yang diberikan kepada Real Madrid dengan ‘perkosaan’ dan Crozza dengan kasar mengkritik bek bertahan Juventus itu untuk kata-katanya.
Dilansir dari Calciomercato, Benatia pun membalas apa yang dilontarkan Crozza kepadanya melalui unggahan pesan di akun Instagramnya (@m.benatia5).
1. Balasan Kasar
Jawaban Benatia tiba dari akun media sosial kemarin malam: “Saya di Vinovo setiap hari, saya menunggumu! Idiot dan *** kepala. Anda tidak membuat siapa pun tertawa, Anda mengambilnya di tempat yang Anda sukai.”
Pemain Internasional Maroko itu membalas juga dengan memasang gambar dari komedian Italia itu dan simbol jari tengah yang ditujukan kepada sang komedian.
2. Kritikan Crozza
Crozza mengkirik istilah ‘perkosaan’ yang dilontarkan Benatia kepada Cristiano Ronaldo setelah mengeksekusi tendangan penalti dalam laga perempatfinal Liga Champions antara Real Madrid dan Juventus.
“Mungkin Benatia tidak tahu seperti apa perkosaan itu. Saya tidak tahu, tetapi jika dia ingin tahu bagaimana rasanya, dia bisa mengambil 'fallo' (sebuah kata yang dalam bahasa Italia berarti busuk tetapi juga terjemahan vulgar untuk penis) dan memasukkannya ke dalam pantatnya,” ujar Crozza dilansir dari Calciomercato.
3. Kontroversi Penalti
Wasit Inggris, Michael Oliver, memberikan hadiah penalti kepada Real Madi di perpanjangan waktu perempatfinal Liga Champions. Gol Ronaldo membuat Bianconeri harus terdepak dan kiper Buffon harus diganjar kartu merah atas aksi protesnya.
Dan Benatia mengakui itu sulit untuk diterima, meskipun pilihan kata-katanya mungkin bukan yang paling tepat. Dia menjelaskan kepada Le Figaro dilansir The Sun: "Sungguh, Anda mendapat kesan kami diperkosa sama seperti musim lalu ketika mereka memperkosa Bayern Munchen dengan dua dari tiga gol offside, jika saya tidak salah.”
Benatia juga mengklaim bahwa, sementara Real Madrid adalah tim yang luar biasa, mereka secara teratur mendapatkan keuntungan dari keputusan wasit di Liga Champions.