Berbuntut Panjang, Nasib Miris Wasit Pengusir Buffon Jadi Perhatian UEFA
Menjadi seorang pengadil lapangan selalu memiliki risiko -- Michael Oliver menyadari hal tersebut.
Wasit asal Inggris ini menjadi sorotan setelah memberikan penalti yang dianggap kontroversial untuk Real Madrid -- sekaligus keputusan yang menjadi batu penghancur harapan Juventus di Liga Champions Eropa musim ini
Tapi Oliver tidak akan menyangka bahwa satu keputusan di atas lapangan hijau akan berbuntut panjang yang bahkan mengancam kehidupan pribadinya.
1. Keputusan Penalti Kontroversial
Pertandingan leg kedua perempatfinal antara tuan rumah Real Madrid dan Juventus di Santiago Bernabeu memang berlangsung sangat panas.
Sebelumnya ditundukkan 0-3 di kandang, Gianluigi Buffon dkk mampu memaksa Los Blancos bermain ke babak extra time setelah juga menang tiga gol tanpa balas di waktu normal.
Namun terjadi sebuah insiden di mana Medhi Benatia terlihat bergelut dengan Lucas Vazquez. Wasit Oliver menunjuk titik putih, kemudian menunjukkan kartu merah pada Gianluigi Buffon yang melakukan protes keras -- termasuk meletakkan tangannya ke wasit.
Lima hari berlalu sejak peristiwa tersebut. Namun dampaknya terhadap sang wasit belum berakhir, bahkan kali ini menyeret sang istri ke dalamnya.
2. Sang Istri Menjadi Target
Keputusan kontroversialnya tersebut mengundang kecaman keras pada Michael Oliver, termasuk di Twitter.
Namun karena Oliver tidak memiliki akun Twitter, istrinya, Lucy, yang juga seorang wasit, menjadi target cacian dan ancaman selama lebih dari sehari terakhir -- padahal ia sama sekali tidak memiliki keterkaitan dengan kejadian di Madrid.
Hal menyedihkan ini membuat badan sepakbola Eropa, UEFA, turut campur dan menuntut aksi terhadap mereka yang bertanggung jawab.
3. UEFA Tuntut Keadilan
Salah satu juru bicara UEFA berujar: "Kami menyadari pesan-pesan mengancam yang diunggah di media sosial."
"Perilaku seperti ini sama sekali tidak dapat diterima dan mereka yang menuliskan pesan-pesan tersebut harus menyadari bahwa mereka dapat dianggap melakukan pelanggaran kriminal."
"Petugas di sekitar telah berkomunikasi dengan korban dalam kasus ini untuk menawarkan dukungan dan memastikan bahwa pelanggaran-pelanggaran lainnya dilaporkan ke kepolisian."