Khawatir Serangan Rasialis di Rusia, Pelatih Inggris Enggan Boyong Staff Berkulit Hitam
Piala Dunia 2018 akan digelar kurang lebih dua bulan lagi. Inggris menjadi salah satu negara unggulan yang lolos ke putaran final. Skuat The Three Lions bergabung dengan grup yang relatif tidak terlalu berat, yakni bersama dengan Belgia, Tunisia, dan Panama.
Di tengah persiapan gencar yang tengah dilakukan oleh Timnas Inggris, berita justru datang dari sang pelatih, Gareth Southgate. Pria berusia 47 tahun tersebut tak memboyong satupun anggota staf kepelatihan berkulit hitam.
1. Dianggap Rasis
Sejatinya, Gareth Southgate mempunyai dua orang staf berkulit hitam, yakni Chris Powell dan Chris Ramsey. Akan tetapi, rumor menyeruak jika keduanya sengaja tidak dibawa demi menghindari sindiran rasis dari penonton lokal.
Ketidakinginan Southgate membawa para staf berkulit hitamnya sangatlah beralasan. Sebab, para pendukung negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin tersebut memang terkenal cukup rasis, salah satu contohnya adalah Hulk ketika dulu berseragam Zenit St. Petersburg.
2. Rasisme Terbaru
Para pendukung klub di Rusia memang terkenal sangat fanatik. Bahkan, mereka rela melakukan apapun demi klub kesayangannya. Terbaru, nyanyian kasar bernada rasisme juga berkumandang pada laga derbi antara Lokomotiv Moskow dengan Spartak Moskow.
Sebelumnya, Hulk dan Witsel juga pernah mengalami hal serupa. Kala itu, kedua pemain berkulit hitam ini menerima hujatan dari para pendukungnya sendiri, yakni Zenit St. Petersburg.
3. Mandat FA di Liga Primer Inggris
Untuk menanggulangi rasisme yang seringkali memecah belah dunia sepakbola, Asosiasi Sepakbola Inggris, FA, membuat sebuah mandat agar para klub di Liga Primer Inggris memasukkan staf pelatih yang berasal dari luar Eropa, semisal Asia dan Afrika.
Dengan adanya hal tersebut, FA yakin bisa mengurangi dampak dari rasisme. Namun, keinginan tersebut harus tertunda sebab mereka masih fokus untuk membenahi Timnas Inggris jelang keberangkatan ke Piala Dunia 2018.