Sanksi Arema Dinilai Ringan, Pentolan Viking: Kita Ketawa Saja
PSSI akhirnya telah menjatuhkan sanksi pada Arema FC untuk insiden kerusuhan yang terjadi dalam laga pekan kelima Liga 1 2018 lalu, melawan Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Arema FC menerima dua hukuman dari Komdis PSSI, yakni sanksi berupa pengosongan tribun timur salam dua laga ditambah denda uang sebesar Rp300 juta akibat dari kericuhan yang memakan sederet korban pasca laga pekan keempat Liga 1 2018 ini.
Terkait keputusan yang dikeluarkan PSSI untuk Arema tersebut, salah satu pentolan Viking Persib Club, Yana Umar pun akhirnya angkat bicara.
- Arema Pertanyakan Sanksi Komdis PSSI Terkait Kericuhan di Lawan Persib
- Arema Sayangkan Pelepasan Gas Air Mata dalam Kerusuhan Suporter di Laga Lawan Persib
- Buat Persib Galau Jelang Lawan Persija, Febri Haryadi Justru Pilih Beri Kado Istimewa untuk PSSI
- Arema FC Akui Lalai Antisipasi Kerusuhan Suporter di Laga Lawan Persib
1. Viking Tertawa Saja
Yana menilai hukuman yang diberikan oleh PSSI ke Arema sendiri memang bisa dibilang cukup ringan. Alih-alih membuat membuat tuntutan ke PSSI, Yana bersama Viking hanya tertawa saja melihat putusan tersebut.
"Tidak ada tuntutan apa-apa terkait putusan itu ke PSSI nanti. Kami Viking hanya menertawakan putusan PSSI itu aja," ungkap Yana saat dihubungi oleh INDOSPORT pada Jumat (20/04/18) ini.
2. PSSI Dagelan?
Melihat keputusan PSSI soal sanksi yang dijatuhkan pada Arema FC dinilai Yana seperti sebuah lelucon. Dirinya beranggapan bahwa dengan insiden kerusuhan tersebut merupakan sebuah pelanggaran besar.
"Memang lucu saja PSSI. Bukan makin bagus, malah makin dagelan. Pelanggaran itu seharusnya terhitung berat," ungkap Yana lagi soal putusn PSSI tersebut.
3. Lebih Berat Persib?
Arema sendiri memang dijatuhi hukuman pengosongan tribun timur selama dua laga penuh, ditambah denda sebesar Rp300 juta, atas insiden kerusuhan tersebut. Namun bagaimana jika dibandingkan dengan sanksi untuk Persib tahun lalu?
Musim 2017, Persib pernah dijatuhi sanksi larangan adanya suporter selama lima laga sekaligus usai insiden kericuhan saat melawan Persija Jakarta. JIka ditilik kembali, pelanggaran yang terjadi dalam laga Persib tersebut musim lalu memiliki banyak kesamaan dengan yang terjadi di kandang Arema kemarin.
Dalam kedua laga tersebut, terekam ada aksi penggunaan flare dan petasan, melukai staff resmi dari tim lawan, pelemparan benda-benda ke lapangan, turun ke lapangan untuk membuat keributan. Dan satu lagi, laga Arema kemarin juga memakan korban meninggal salah satu pendukung mereka.