Pesan Bobotoh untuk Aremania: Tunggu Balasan Kami!
Insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (15/04/18) lalu pada laga Arema FC vs Persib Bandung menyisakan bekas antara suporter kedua tim. Para suporter Persib Bandung, sudah memaafkan dan tak akan membalas kejadian Minggu lalu saat Arema bertandang ke Bandung.
Seperti pesan dari salah satu Bobotoh, Rey Hangga, yang menyebut tidak akan membalas ulah oknum suporter Arema saat melukai pemain dan official tim Persib.
Dalam videonya, Hengga menyebut jika para suporter Persib akan membalas dengan prestasi, kreatifitas, dan juga karya.
1. Pesan Menyentuh dari Bobotoh
Atas insiden yang terjadi di Minggu (15/04/18) lalu, Bobotoh yang juga merupakan seorang pembuat video kreatif di Instagram memberikan pesan terhadap para Aremania.
“Aremania perlakuan kalian kemarin menyisakan sedikit kekesalan dan kekecewaan bagi kami. Karena kalian sudah memperlakukan tim kebanggan kami dengan tidak layak."
"Bahkan kalian melakukan aksi yang tidak wajar yang hampir mengancam keselamatan para pemain dan official tim kami. Apakah yang kalian lakukan itu adalah bentuk loyalitas yang kalian bentuk loyalitas untuk tim kalian?"
"Ingat, loyalitas bukan berarti harus buta logika. Loyalitas bukan berarti harus membuang tatakrama. Apalagi kalau sampai menumbalkan nyawa. Nyama yang jelas jadi korban hal yang kalian beri judul loyalitas."
"Tidak usah bawa loyalitas kalau hanya untuk membawa ego yang bisa membuat celaka semua orang. Aremania, kami tidak dendam. Tapi kami akan selalu ingat apa yang kalian lakukan terhadap kami. Untuk para Bobotoh jangan terprovokasi. Kita buktikan bahwa kita jauh lebih baik dari mereka."
"Untuk Aremania tunggu balasan kami. Balasan berupa prestasi, kreatifitas, dan juga karya,"
2. Sanksi Komdis PSSI
Komdis PSSI pun akhirnya bertindak tegas dengan memberikan dua hukuman sekaligus kepada Arema FC. Sanksi tersebut berupa denda yang cukup besar dan penutupan tribun.
Dalam surat pertama bernomor 022/L1/SK/KD-PSSI/IV/2018 tentang kerusuhan suporter, Komdis memberikan denda sebesar Rp 250 juta kepada Arema.
Sementara dalam surat kedua bernomor 023/L1/SK/KD-PSSI/IV/2018 tentang tingkah laku buruk panitia pelaksana pertandingan, Arema dijatuhkan denda Rp 50 juta sekaligus harus menutup tribun stadion bagian timur. Itu artinya, secara total, Arema akan menerima denda Rp 300 juta.
Untuk hukuman penutupan tribun sendiri akan berlaku dalam dua laga kandang ke depan, yakni saat menghadapi Persipura Jayapura (27 April 2018) dan PSM Makassar (31 Mei 2018).
3. Awal Mula Kerusuhan
Kapolres Malang, Yedi Setiawan menyebut jika kerusuhan Minggu malam (19/04/18) lalu, terjadi karena para suporter yang datang di stadion merasa terpancing emosinya.
"Kerusuhan ini awalnya terjadi salah paham antara security internal (match Steward) dengan suporter. Teman-teman Aremania terpancing emosi karena ada upaya melindungi wasit yang memang menjadi tugas kami," kata Yedi Setiawan Ujung, Kapolres Malang.
"Mereka lalu mencoba masuk karena kecewa dengan wasit. Karena sebelumnya ada kartu merah juga (sehingga patut diduga menjadi penyebab kekecewaan suporter)," lanjutnya.