Akhir Musim Liga 1 2018, Pelatih Sriwijaya Hijrah ke Madrid
Kompetisi Liga 1 2018 baru memasuki lima pekan dan baru akan berakhir pada 9 Desember 2018 mendatang. Meski masih lama, ada hal penting yang harus dipersiapkan oleh salah satu klub peserta.
Klub yang dimaksud adalah Sriwijaya FC. Pada akhir musim nanti, klub berjuluk Laskar Wong Kita harus siap ditinggal sementara oleh sang pelatih, Rahmad Darmawan.
1. Belum Selesai
Meski sudah bergabung lagi bersama tim, Rahmad Darmawan belum menyelesaikan kursus lisensi Pro AFC yang ia ikuti pada awal April 2017 lalu. Dia bersama pelatih lain baru menjalani satu dari tujuh modul untuk mendapat lisensi Pro AFC.
Pria yang akrab disapa Coach RD itut menjelaskan, ia bersama pelatih lain baru menyelesaikan satu dari total tujuh modul.
"Belum selesai, karena kita baru menjalani satu modul. Karena ada tujuh modul yang wajib dijalani. Modul ketujuh baru selesai dibulan April tahun 2019 baru selesai semua," kata pelatih pelatih kelahiran 28 November 1966 itu, Senin (23/04/18).
- Kontra Persebaya, RD Peringatkan Tegas Para Pemain Sriwijaya FC
- Jelang Lawan Sriwijaya, Pentolan Bonek Imbau Hitamkan Stadion Gelora Bung Tomo
- Link Live Streaming Persebaya Surabaya vs Sriwijaya FC
- Persebaya Surabaya 1-1 Sriwijaya FC: Da Silva Gagal Penalti!
- Imbang Lawan Persebaya, Sriwijaya FC Layangkan Protes atas Kinerja Wasit
2. Hingga ke Madrid
Dalam kesempatan itu, RD juga menbeberkan jadwal kursus lisensi Pro AFC selanjutnya. Ia menuturkan bahwa dua kursus selanjutnya akan diadakan di Indonesia.
Hanya saja, khusus untuk kursus modul keempat, ia bersama pelatih-pelatih lainnya akan hijrah ke luar negeri, atau tepatnya ke Kota Madrid, Spanyol.
"Modul kedua kita akan jalani di Bogor bulan Juni 2018 nanti. Modul ketiga pas Asian Games 2018 di Bandung dan modul keempat kami mengambil di Madrid, Spanyol. Beruntung jadwalnya berbarengan setelah kompetisi selesai jadi tidak menganggu tim," katanya.
3. Dapat Banyak Pelajaran
Meskipun belum banyak mendapatkan hal baru dari kursus yang dijalaninya namun juga banyak hal baru yang dikenalkan dalam metode-metode kepelatihan sepakbola modern.
"Kalau secara teknis baru memperkenalkan agar siswa lebih pro aktif. Namun juga ada hal baru, seperti setiap metode menggunakan IT. Begitu juga dengan analisis yang mendetail," jelasnya.
Dia mengatakan, meskipun lisensi Pro AFC belum diterapkan di Liga Indonesia namun dirinya dituntut perlu meningkatkan level kepelatihannya melalui kursus tersebut. Seperti diketahui lisensi Pro AFC baru akan diterapkan mulai tahun 2020 mendatang.
"Ya, informasinya memang seperti itu karena Malaysia juga sudah mulai menerapkan seperti itu. Begitu juga di Indonesia akan mulai diterapkan mulai tahun 2020," pungkasnya.