Liverpool Juara Liga Champions, Coutinho Bisa Raih Treble, Bagaimana Bisa?
Pada awal musim 2017/18, Phillipe Coutinho akhirnya bisa memenuhi hasrat terpendam untuk hengkang dari Liverpool dan berseragam Barcelona dengan nilai transfer mencapai 120 juta euro atau sekitar 2 triliun rupiah.
The Little Magician, julukan Coutinho, pindah ke Blaugrana lantaran ia ingin mendapatkan gelar Liga Champions. Ironisnya, klub barunya saat ini malah gagal melaju sedangkan Liverpool berhasil berada di semifinal dan bahkan berkesempatan untuk menjadi juara.
Uniknya, walaupun Coutinho bukan menjadi bagian dari The Reds, pemain berusia 25 tahun tetap akan meraih gelar juara dan melengkapi treble winner di musim ini.
1. Coutinho Dapat Medali
Liverpool akan menghadapi lawan yang relatif tidak terlalu berat, yakni AS Roma dibandingkan dengan Real Madrid dan Bayern Munchen. Jika skuat asuhan Jurgen Klopp berhasil mengatasi Serigala Ibukota, peluang memenangkan gelar juara semakin dekat.
Jika Liverpool berhasil mendapatkan gelar Liga Champions, Coutinho kemungkinan besar bisa naik ke podium dan meraih medali juara. Sebab, pemain yang besar di Inter Milan ini sempat bermain di babak grup kompetisi Eropa tersebut sebelum pindah ke klub baru.
2. Memainkan Lima Laga
Sesuai dengan persyaratan UEFA, yakni pemain minimal harus lima kali membela klub apabila ingin meraih medali juara, Coutinho ternyata memang telah mencatatkan lima pertandingan di babak grup.
Kelima pertandingan tersebut dilakoni olehnya pada saat Liverpool menjalani Liga Champions fase Grup E. Tercatat, ia berhasil mencetak lima gol dan dua assists. Di babak grup, Coutinho hanya sekali tidak bermain, yakni melawan NK Maribor dikarenakan cedera.
3. Gelar Terakhir
Musim 2004/05 bisa dibilang sebagai pencapaian manis terakhir yang pernah dilakukan oleh Liverpool di Liga Champions. Sebab, Steven Gerrard dkk berhasil mengakhiri kompetisi dengan menjadi juara.
Kala itu, mereka mengalahkan AC Milan melalui pertandingan yang penuh drama. Tertinggal tiga gol di babak pertama, Liverpool, yang masih dilatih Rafael Benitez, berhasil melakukan comeback dan menyamakan kedudukan hingga pada akhirnya menjadi juara melalui adu penalti.