5 Pemain Asing yang Mampu Persunting Wanita Indonesia
Liga Indonesia banyak dihiasi oleh pemain asing. Para pemain asing dari berbagai negara seperti Kamerun, Argentina, Uruguay, Jepang, Kroasia, hingga Brazil banyak menghiasi persepakbolaan Tanah Air.
Tidak hanya sekadar melakoni profesi sebagai pesepakbola, sang pemain asing itu juga bisa mempersunting wanita Indonesia menjadi istri. Contohnya ada Cristian Gonzales, yang menikahi perempuan asal Medan, Eva Nurida Siregar pada tahun 1995 silam.
Selain Gonzales yang kini sudah menjadi WNI, ada beberapa pemain lain yang memiliki istri orang Indonesia. Berikut INDOSPORT merangkum para pemain asing yang miliki istri orang Indonesia.
1. Illija Spasojevic
Pemain Bali United, Illija Spasojevic menikah dengan seorang wanita Bugis, Lelhy Arief Spasojevic pada 2013 lalu. Ia bertemu dengan istri yang sudah memberikannya dua anak itu di Makassar.
Spaso sendiri kini sudah menjadi pemain naturalisasi dan akan bermain untuk Timnas Indonesia di Asian Games 2018. Ia pun sudah tercatat sebagai pemain lokal Bali.
2. Esteban Vizcarra
Mantan pemain Arema FC ini juga menikahi gadis Indonesia. Istrinya bernama Resty. Mereka pun sudah dikaruniai satu orang putra yang bernama Alex Roman Vizcarra.
3. Bio Paulin
Pemain asal Nigeria ini menikahi perempuan asal Timur Indonesia, Cintya Wondiwoi. Tentunya mereka bertemu pada saat Paulin berseragam Persipura Jayapura.
Kini, pemain kelahiran 15 April 1984 itu sudah berstatus Warga Negara Indonesia dan sudah memiliki seorang buah hati bersama Rudy Pierre Junior.
4. Alberto Goncalves
Beto menikahi wanita Indonesia bernama Roesmala Dewi Da Costa atau yang akrab dipanggil Dewi. Mereka sudah menikah sejak tahun 2010.
Keduanya bertemu di sebuah restoran di Jakarta pada 2008 silam. Lalu komunikasi mereka berlanjut lewat SMS. Mereka menikah di Jayapura pada saat Beto masih bergabung bersama tim Mutiara Hitam.
5. Marcio Souza
Souza menikah dengan wanita Indonesia bernama Rahmi Hafidania. Sang istri adalah mantan mahasiswi di Fakultas Ekonomi Universitas Pajajaran, Bandung.
Belum lama, Souza memantapkan hati untuk menjadi seorang mualaf. Ia menceritakan tertarik dengan agama Islam lantaran melihat ketaatan rekan-rekannya dalam menjalankan ibadah sholat.
"Saya senang dan tertarik melihat kawan-kawan lain, selalu taat dan rutin beribadah kalau pas tiba waktunya shalat. Bahkan dalam perjalanan away, di tengah perjalanan sekali pun kawan-kawan tak lupa beribadah. Mereka seperti menemukan kedamaian saat beribadah," katanya seperti dikutip dari Goal.