Dahsyatnya Pertumbuhan Ekonomi Rusia karena Piala Dunia
Ajang Piala Dunia 2018 bisa memberikan dampak besar pada ekonomi Rusia yang diperkirakan mencapai 31 miliar dolar AS atau setara dengan Rp431 triliun, demikian laporan yang dirilis oleh penyelenggara pada hari Rabu (25/04/18).
Laporan terbaru tersebut mengenai dampak ekonomi dari turnamen sepakbola terbesar dunia yang mendorong pertumbuhan PDB negara yang mencapai 26 miliar dolar atau senilai Rp361 triliun dan 30,8 miliar dolar yang setara dengan Rp428 triliun selama sepuluh tahun dari 2013 hingga 2023, seperti yang dilansir ESPN.
Angka tersebut juga dikaitkan dengan pertumbuhan di sektor pariwisata ditambah pengeluaran besar-besaran untuk konstruksi, dan efek kumulatif dari investasi pemerintah Rusia.
Hal ini juga menunjukkan fakta bahwa Piala Dunia akan mendorong orang-orang Rusia untuk berolahraga lebih banyak, sehingga mereka jarang mengambil jatah libur sakit.
1. Efek Ekonomi yang Besar
"Piala Dunia memiliki efek ekonomi yang cukup besar," kata Deputi Perdana Menteri Arkady Dvorkovich dalam laporannya dikutip dari ESPN.
"Turnamen ini telah mendorong pengembangan ekonomi dari daerah tuan rumah dan akan terus memiliki dampak ekonomi jangka panjang yang positif," tambah Dvorkovich.
Laporan itu mengatakan total pengeluaran pada turnamen akan menjadi 11 miliar dolar atau Rp153 triliun, meskipun itu tidak termasuk beberapa infrastruktur dan stadion baru yang mahal yang menurut penyelenggara akan dibangun terpisah.
2. Menjadi Perdebatan
Angka dampak ekonomi untuk turnamen sebelumnya telah diperdebatkan dengan sengit, mengingat sulitnya memisahkan Piala Dunia dari faktor ekonomi lainnya. Sekitar 220 ribu lapangan pekerjaan telah diciptakan, juga kata laporan itu.
Rusia juga menghabiskan anggaran besar untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi, dengan sebanyak 50 miliar dolar atau Rp695 triliun dihabiskan menurut prediksi pemerintah.
Olimpiade tersebut dipandang sebagai kunci untuk prestise nasional, sama seperti Piala Dunia saat ini dan menjadi Olimpiade Musim Dingin paling mahal dalam sejarah.
3. Pembangunan Pariwisata
Pengeluaran mewah Rusia sebagian juga membantu mengubah kota tuan rumah Sochi menjadi pusat pariwisata besar sepanjang tahun bagi warga Rusia, meskipun para aktivis oposisi menuduh pemerintah membiarkan pemborosan dan korupsi besar-besaran.
Pemerintah kemudian mengklaim bahwa biaya sebenarnya dari Olimpiade Sochi jauh lebih rendah dan bersikeras bahwa itu akan membangun jalan kereta api dan perbaikan jalan utama bahkan jika pertandingan itu tidak dilakukan di kota.