Eks Pemain Eredivisie Sebut Timnas Indonesia Tampil Menakutkan Jika Main di GBK
Piala AFF 2018 akan berlangsung pada 8 November sampai 15 Desember 2018. Pengundian fase grup turnamen antar negara Asia Tenggara itu akan dilakukan di Jakarta pada Rabu, (02/05/18).
Timnas Indonesia secara mengejutkan masuk ke dalam pot kedua undian grup Piala AFF 2018. Itu artinya, skuat Garuda bukan menjadi unggulan di turnamen dua tahunan tersebut.
1. Harapan Suporter Timnas Indonesia
Gelandang Bali United, Stefano Lilipaly, menyadari bahwa ada harapan tinggi yang disematkan ke Timnas Indonesia dari pecinta sepakbola nasional.
Bagaimana tidak, sejak tahun 1996, Indonesia belum pernah membawa trofi Piala AFF. Padahal, Skuat Garuda sudah tampil 5 kali di partai puncak namun selalu kalah dari lawan-lawannya. Terakhir pada Piala AFF 2016 lalu, Indonesia dikalahkan Thailand di partai final.
"Yang pasti, masyarakat di Indonesia selalu memiliki asa tinggi terhadap kami (timnas) dan kami pasti akan melakukannya. Suporter di sini, seperti ini. Begitu kami mencapai level tertentu, Anda harus melakukannya lagi," kata Lilipaly dilansir dari situs resmi AFF.
"Orang-orang terbiasa dengan perasaan sukses setelah kami mencapai final pada edisi terakhir dan pola pikir seperti itu terjadi lagi tahun ini," sambungnya.
2. Turnamen Penting
Bagi Lilipaly, Piala AFF merupakan turnamen penting sepanjang kariernya di sepakbola. Pemain yang pernah berlaga di Eredivisie bersama FC Utrecht ini juga satu di antara pemain penting Timnas Indonesia pada Piala AFF 2016.
"Itu merupakan turnamen besar pertama saya dan jadi awal baru sepak bola Indonesia dengan pemain baru, banyak di antaranya belum main bersama untuk timnas, dan kami mengejutkan semuanya dengan tampil hingga final."
"Tapi, sekarang kami fokus untuk terus meningkatkan dan meninggikan level sepak bola Indonesia serta memperlihatkan lagi ikatan dan semangat tim," lanjutnya.
3. Indonesia Tampil Menakutkan di GBK
Lebih lanjut, Lilipaly menilai Timnas Indonesia tampil superior jika bermain di kandang, Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Bahkan pemain naturalisasi itu juga mengatakan banyak negara yang menghindari Indonesia jika bermain di GBK.
"Satu hal yang pasti, tak ada yang ingin melawan Timnas Indonesia, terutama di kandang kami di Gelora Bung Karno yang baru. Kami punya pengalaman, pemain muda yang bagus dan banyak yang berkualitas, sehingga lawan harus menampilkan yang terbaik untuk bisa mengalahkan kami," pungkas pemain 28 tahun tersebut.