Jelang Liga Champions, Liverpool Ditinggal Asisten Pelatihnya
Asisten Jurgen Klopp, Zeljko Buvac, dilaporkan meninggalkan Liverpool dua hari menjelang laga penting di leg kedua semifinal Liga Champions melawan AS Roma. Dilansir dari Metro, Buvac telah bekerja bersama Klopp selama 17 tahun terakhir sejak Klopp menjadi pelatih di Mainz dan Borussia Dortmund sebelum bergabung dengan Liverpool.
Pria berusia 56 tahun ini sering dijuluki 'otak' karena pengaruhnya pada taktik 'Gegenpressing' yang sering diterapkan Klopp dalam tim asuhannya. Namun hubungan kedua pasangan itu semakin memburuk dalam beberapa pekan terakhir.
1. Tak Saling Bicara
Klopp dan Buvac sepertinya berhenti berbicara selama pertandingan. Hubungan tersebut kian memburuk karena keduanya bahkan tak bertegur sapa.
"Klopp dan Buvac mengalami masalah besar dan Buvac benar-benar tidak ada lagi," kata sumber dari Metro di Liverpool.
"Mereka berdiri terpisah dalam latihan, Buvac tidak pergi ke pertemuan taktis, dan dia tidak lagi terlibat dalam memilih tim,” ujar sang sumber.
2. Rahasia Umum
Ketidaksukaan antar keduanya bahkan telah ditunjukkan di depan umum. Bahkan dalam pertandingan melawan Stoke City di hari Sabtu lalu, Buvac hanya terlihat tenang menikmati pertandingan dari bangku cadangan.
Saat Liverpool menang 5-2 pada leg pertama atas Roma, Klopp justru memilih asisten pelatih kedua yakni Peter Krawietz, daripada berdiskusi dengan Buvac.
3. Orang Kepercayaan Klopp
Di masa lalu, Buvac adalah satu-satunya orang kepercayaan Klopp apalagi mereka berdua telah melewati banyak waktu bersama dan tak terpisahkan sejak dipertemukan pada tahun 1992.
“Hubungan itu telah rusak, dan para pemain telah diberitahu bahwa Buvac hilang," tegas sumber tersebut.
Buvac sendiri pernah membahas mengenai hubungan positif yang ia miliki dengan Klopp dalam wawancara bersama Metro pada tahun 2016. Karena kuatnya persahabatan mereka, Buvac bahkan mengatakan ia dan Klopp pernah membuat perjanjian.
“Kami berjanji, jika saya pelatih utama, saya akan membawa Anda dan begitu sebaliknya. Ia menjadi pelatih utama lebih dahulu dan itu adalah persahabatan. Sebelum setiap sesi latihan dan setelahnya, kami berdiskusi. Begitupun sebelum dan setelah pertandingan,” ujar Buvac.