Kontroversi Handball, Marcelo Akui Bola Menyentuh Tangannya
Bek kiri Real Madrid, Marcelo, mengakui tangannya sempat mengenai bola hasil umpan silang Joshua Kimmich sesaat sebelum babak pertama di leg kedua Liga Champions berakhir. Pertandingan berakhir dengan skor 2-2, memaksa Bayern Munchen kehilangan tiket ke laga final.
Dilansir dari ESPN, Marcelo ditugaskan mengatur keseimbangan timnya setelah Munchen berhasil mencetak gol pertama hanya tiga menit setelah laga dimulai. Beberapa saat kemudian, pemain asal Brasil itu mendengar seruan yang menudingnya melakukan handball pada bola dari Kimmich. Namun wasit Turki Cuneyt Cakir melihat tidak ada pelanggaran dan permainan diizinkan untuk dilanjutkan.
1. Akui Bola Kena Tangan
Berbicara kepada wartawan setelah pertandingan, Marcelo membenarkan adanya kontak antara tangannya dengan bola.
"Bola mengenai tangan saya. Anda sudah tahu saya tidak berbicara dengan wasit. Dia akan keliru bila melakukan yang sebaliknya,” tukas Marcelo.
"Itu yang terjadi. Sulit menghindar karena ada banyak yang terjadi di depanmu, tetapi jika aku mengatakan bahwa bola tidak menyentuh tanganku, aku akan menjadi pembohong," lanjutnya.
2. Awal Musim yang Sulit
Marcelo yang merupakan pemain yang telah membela Madrid sejak tahun 2007, mengungkapkan bukanlah perjuangan mudah bagi timnya untuk mencapai keberhasilan.
"Kami melakoni pertandingan, musim demi musim. Kami tidak berpikir banyak tentang apa yang akan kami dapatkan. Kami tahu awal musim ini sangat sulit, sekarang kami harus menikmati dan mempertaruhkan segalanya di final ini," pungkasnya.
Dia menambahkan: "Ada empat final dalam waktu yang sangat singkat, saya percaya kami membuat sejarah. Untuk mencapai empat final dalam lima tahun sulit dan di sini kita berada."
3. Peluang Raih Trofi
Mengantongi tiket ke final membuat langkah Madrid kian dekat untuk memenangkan gelar Liga Champions keempat mereka dalam lima tahun terakhir. Tiga di antaranya bisa mereka dapatkan berturut-turut, meskipun hasil di La Liga cukup mengecewakan.
Sejauh ini Madrid telah mencapai final sebanyak 16 kali dan telah 12 di antaranya. Hasil ini membuat Madrid menciptakan rekor sebagai tim yang paling banyak berada di putaran final Liga Champions daripada klub lain.