Ungkapan Luis Milla Pasca Timnas Jadi Tim Terkuat di Lini Belakang
Kejuaran Anniversary Cup 2018 telah usai. Sejak dimulai pada Jumat (27/04/18) hingga Kamis (03/15/18) ini, Timnas Indonesia U-23 tidak pernah memenangkan satu laga pun. Bahkan, skuat Garuda Muda juga tidak dapat mencetak satu gol pun di laga ini.
- Detik-detik Benturan Andritany Hingga Berdarah di Jersey Timnas
- Mandul di Anniversary Cup, Timnas Ulangi Rekor Buruk di Era Nil Maizar
- Gagal Juara Anniversary Cup, Indonesia Patut Bangga Akan Hal Ini
- (GALERI FOTO) Tensi Tinggi Indonesia U-23 vs Uzbekistan U-23
- Bahrain Juara, Indonesia Naik Klasemen Anniversary Cup 2018
- Egy Maulana Vikri Hanya Jadi Cadangan Mati di Anniversary Cup 2018
1. Kalah di Laga Perdana, Imbang vs Korea Utara
Seperti yang kita ketahui, Skuat Garuda Muda hanya mampu bermain imbang dua kali, dan menelan kekalahan satu kali dari tiga laga yang telah dilakoni. Kekalahan mereka rasakan di laga perdana saat menjamu Bahrain U-23 dengan skor tipis 0-1.
Selanjutnya, saat melawan Korea Utara pun mereka tampak akan mendominasi jalannya pertandingan. Namun yang terjadi hanyalah hasil imbang tanpa gol di penghujung laga. Di sini, kedua tim sejatinya memiliki peluang yang sama, yakni 13 kali melakukan tendangan. Namun Indonesia hanya dua kali tepat sasaran, sedangkan Korea Utara tiga kali tepat sasaran.
2. Tahan Gempuran Jawara Piala Asia U-23
Sementara pada pamungkas melawan Uzbekistan U-23, Indonesia U-23 lagi-lagi harus bermain imbang tanpa gol. Jalannya pertandingan berlangsung sengit, dengan lima kartu kuning dikeluarkan oleh sang pengadil lapangan, tiga untuk Indonesia dan dua untuk Uzbekistan.
Penguasaan bola pun dipegang oleh Indonesia dengan mencapai 52 persen. Meskipun secara keseluruhan, Uzbekistan lebih sering membahayakan lini pertahanan Indonesia karena tercatat 13 kali melakukan tendangan, dengan tiga kali tepat sasaran. Indonesia sendiri hanya sembilan kali tendangan, dengan satu tepat sasaran.
3. Jadi Tim Terkuat di Lini Belakang
Meskipun gagal meraih kemenangan dalam kejuaraan ulang tahun PSSI ke-88 ini, ada satu hal yang patut dibanggakan oleh Skuat Garuda Muda. Adalah lini pertahanan Indonesia yang dicap sebagai yang terbaik, meskipun mandul di lini depan.
Ya, skuat Luis Milla memiliki pertahanan yang bagus dengan hanya kemasukan satu gol saja, saat dikalahkan oleh Bahrain dengan skor 0-1. Sisanya, mereka tidak pernah kemasukan di dua laga.
4. Ungkapan Luis Milla
Tentu, hal ini pun turut menuai komentar dari Luis Milla. Pelatih asal Spanyol itu mengungkapkan dengan bangga bahwa timnya memiliki lini belakang yang kuat dengan jumlah gol paling sedikit. Hal itu pun dianggapnya sebagai bagian dari gaya permainannya.
“Kami tim kebobolan paling sedikit dan kami sudah ada gaya tersendiri dalam permainan ke depannya. Selain tidak bisa cetak gol tetapi ada hal poisitif lain yang bisa kami dilakukan dan dapat di ajang ini.” ucapnya pasca laga.