Gara-gara Teh, Kapten Timnas Peru Dilarang Tampil di Piala Dunia
Kapten Peru, Paolo Guerrero dilarang tampil di Piala Dunia Rusia karena tes doping yang menunjukkan hasil positif. Dikutip dari ESPN, pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS) melakukan sidang untuk banding yang diajukan oleh Badan Anti-Doping Dunia. Mereka meminta lamanya hukuman ditingkatkan.
Guerrero awalnya dilarang telibat dalam pertandingan apapun selama 12 bulan setelah hasil tes kesehatan menunjukkan ada kandungan benzoylecgonine di dalam tubuhnya. Senyawa ini merupakan metabolit kokain yang dilarang penggunaannya dalam dunia olahraga.
1. Teh yang Terkontaminasi
Larangan bertanding bagi sang kapten mulai diberlakukan pasca pertandingan kualifikasi Piala Dunia antara Peru dengan Argentina pada Oktober tahun lalu.
Untuk membela diri saat itu, Guerrero beragumnen bahwa zat itu secara tidak sengaja ia konsumsi karena terkandung dalam teh. FIFA pun mengurangi masa larangan bertanding selama enam bulan. Ini membuatnya bisa bermain dalam Piala Dunia Rusia nanti.
2. Tambahan Hukuman
Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga baru saja memutuskan untuk menambah larangan waktu bermain untuk Guerrero menjadi 14 bulan lamanya. Para juri di pengadilan menilai bahwa Guerrero memang tidak berusaha untuk meningkatkan kinerjanya dengan mengonsumsi zat terlarang ini.
Namun dirinya dianggap melakukan kelalaian sehingga tidak berhenti mengonsumsi teh yang terbukti mengandung benzoylecgonine.
3. Pukulan Besar
Ketiadaan Guerrero akan menjadi pukulan besar bagi Peru, pasalnya ia adalah kapten tim yang memiliki peran vital dalam mengatur jalannya permainan. Apalagi Peru baru saja kembali ke final Piala Dunia pertama mereka sejak 1982.
Dalam wawancara di stasiun TV lokal seperti dikutip dari Reuters, Guerrero mengatakan ini adalah hal yang sangat sulit baginya.
“Ini sangat sulit bagi saya. Saya merasa seperti mimpi ketika ada kesempatan untuk mengharumkan nama negara di Piala Dunia. Ini adalah hal yang sangat menyedihkan,” ujarnya.
Ia menambahkan, "Kepada orang-orang yang telah membuat ketidakadilan yang memalukan ini, saya harap Anda bisa tidur di malam hari. Anda mencuri Piala Dunia saya dan karier saya.“