3 Fakta Kontroversial Wasit Laga Persija Kontra Home United
Menjadi seorang pengadil lapangan hijau adalah tugas berat. Sebab tanggung jawab pekerjaan para wasit tidak hanya pada 22 pemain yang berada di atas lapangan, atau dua klub yang berlaga, melainkan jutaan mata penggemar.
Harus diakui, mengambil keputusan untuk insiden-insiden yang berlangsung begitu cepat -- bahkan terkadang hanya dalam hitungan sepersekian detik -- sangat sulit.
Melihat suatu kejadian melalui tayangan ulang dari layar kaca yang menunjukkan berbagai sudut pandang kamera saja, terkadang dua orang yang duduk bersebelahan masih berbeda pendapat.
Tapi Turki Al Khudayr, wasit asal Arab Saudi, yang memimpin laga leg kedua antara Persija Jakarta melawan Home United, telah memilih karier ofisial pertandingan dan ia harus menerima konsekuensinya.
Keputusannya untuk mengeluarkan dua kartu merah dan dua kali menunjuk titik putih di laga leg kedua semifinal Piala AFC zona Asia Tenggara tesebut menuai kecaman dari tim tuan rumah, bahkan hingga di akun media sosial Instagram pribadinya.
Tapi siapakah Al Khudhayr? Berikut INDOSPORT merangkum beberapa fakta menarik mengenai wasit 'kontroversial' ini.
1. Wasit 'Ringan Tangan'
Di menit ke-37 di laga tersebut, Al Khudayr memberikan kartu kuning kedua bagi bek Macan Kemayoran, Jaimerson.
Hal tersebut sontak memicu riuh ketidaksetujuan para suporter yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Tapi Al Khudayr memang seorang wasit yang tak segan-segan merogoh koceknya.
Tercatat, dari 31 laga yang dipimpinnya, ia mengeluarkan 116 kartu kuning.
Bukan hanya itu, di jumlah laga yang sama, ia juga mengeluarkan 10 kartu merah.
2. Tak Sungkan Unjuk Otoritas
Bukan hanya Jaimerson yang menjadi korban pengusiran sang wasit.
Kiper cadangan Persija, Daryono, juga mendapat kartu merah.
Uniknya, ia ditunjukkan kartu merah saat ia bahkan tidak berada di atas lapangan -- ia dinilai melakukan protes berlebihan dari pinggir lapangan.
Al Khuhdayr merupakan satu-satunya wasit yang memberikan kartu merah kepada pemain di luar 22 pemain di atas lapangan di Piala AFC musim ini.
Sepertinya, Al Khudayr tidak segan-segan menunjukkan otoritasnya.
3. Bukan Hanya Kartu, tapi Juga Penalti
Selain 'ringan tangan' dalam memberikan kartu, Al Khudayr juga tak menahan diri dalam menghukum pelanggaran di kotak 12 meter.
Padahal, memberikan tendangan penalti pada suatu tim adalah keputusan krusial yang begitu mempengaruhi hasil akhir pertandingan.
Dari 31 pertandingan yang di mana ia menjadi pengadil, ia menghadiahkan penalti sebanyak 12 kali.