Diistirahatkan Jadi Pelatih Arema, Joko Susilo Rasakan Keuntungan
Joko Susilo mengambil hikmah positif dari kebijakan manajemen Arema FC. Dibalik pemberhentiannya sebagai pelatih utama, dirinya ingin segera melepas semua tekanan yang membalut selama menangani Dendi Santoso dkk.
Tekanan psikologis itu diakuinya sangat menguras tenaga dan pikiran. Hal itu muncul sebagai imbas dari hasil buruk tim berlogo kepala singa dalam menjalani delapan pekan kompetisi Liga 1 musim ini.
1. Disuruh Mancing
Guna mengatasi keterpurukan itu, manajemen pun mengambil kebijakan untuk mengistirahatkan Joko Susilo dari jabatannya dan kembali memintanya mengisi posisi asisten pelatih.
Sedangkan pelatih kepala tim akan dipegang Milan Petrovic yang akan memulai tugasnya saat tandang ke markas Bali United, Stadion I Wayan Dipta pada 18 Mei 2018 mendatang.
- Striker Legendaris Arema Legawa Turun Pangkat ke Asisten Pelatih
- Joko Susilo: Jika Mundur dari Arema, Berarti Saya Banci
- Jadwal Liga 1 Pekan ke-9: Persib Ditunda, Bali United Jumpa Arema FC
- Pelatih PSM Buka Suara Soal Kinerja Wasit Saat Lawan Arema
- Joko Susilo Tidak Dipecat oleh Arema FC, tapi...
- Pegang Kendali Arema FC, Milan Petrovic Tetap Butuh Peran Joko Susilo
"Coach Joko dan tim mungkin sama-sama ke Bali. Tapi dia kesana mungkin untuk mancing (ikan)," tutur General Manager tim, Ruddy Widodo setengah berkelakar.
2. Fokus ke Keluarga
Joko Susilo pun tampak terhibur dengan ikut tersenyum simpul menanggapi candaan bosnya. Ia mengakui itu memang benar, sebagai program refreshing sekaligus berkumpul dengan keluarga.
"Mungkin dengan ini, saya bisa meluangkan waktu lebih banyak kepada keluarga, terutama dua anak saya," ungkap Pak Thuk, panggilan karibnya.
"Seperti ayahnya, mereka sedang merintis jalan karier sebagai pesepakbola. Saya bisa punya banyak waktu untuk menemani dan membimbing mereka," sambung pelatih kelahiran Blora, Jawa Tengah itu.
Menjabat sebagai asisten pelatih memang tidak akan terlalu menyita waktu bagi Pak Thuk. Tak hanya itu, Pak Thuk masih diserahi tugas sebagai Direktur Teknik Akademi Arema FC, yang berperan penting dalam program youth development seperti yang disyaratkan AFC maupun FIFA.
3. Enggan Disebut Pengecut
Sebelumnya, Joko Susilo menjelaskan alasannya tetap mau bersama Arema, walau sudah tidak lagi menjadi pelatih kepala.
"Bagi saya, mundur adalah gambaran seorang pengecut. Kalau dalam situasi seperti ini mundur, berarti saya banci," tandasnya.
"Justru kalau saya dipecat, itu adalah hal yang gentle. Selama belum dipecat, saya tidak akan meninggalkan tim dengan kondisi apa pun," Pak Thuk menambahkan.
Mundurnya Pak Thuk dari jabatan sebagai pelatih utama tidak lepas dari performa buruk Arema FC di delapan pekan Liga 1 2018.
Hingga kini, Arema masih menjadi juru kunci di dasar klasemen Liga 1 2018, dengan baru mengoleksi enam poin, yang didapat dari satu kemenangan dan tiga hasil imbang.