Alasan Bhayangkara FC Hanya Jadikan Eks Pemain Persib Supersub

Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, belum lama ini membocorkan alasan jarang memainkan striker gaek, Herman Dzumafo, selama 90 menit. Ia memilih menjadikan pemain naturalisasi itu layaknya Ilham Udin Armayn di musim lalu sebagai supersub.

Dalam tujuh laga terakhir, Dzumafo hanya tiga kali diturunkan sebagai starting line-up yakni saat melawan PSMS Medan, Persela Lamongan, dan Barito Putera. Sedangkan di empat laga lainnya pemain bertubuh gempal itu mainkan dari bangku cadangan seperti melawan PSIS Semarang, Perseru Serui, PS Tira, dan Sriwijaya FC.

1. Dzumafo Gantikan Peran Ilham Udin

Rupanya, keputusan Simon untuk menjadikan Dzumafo sebagai supersub adalah untuk menekan lawan saat sudah kelelahan. Taktik itu sering dipakainya pada musim lalu dimana Ilham Udin jadi aktor utamanya.

"Dzumafo adalah pemain yang bisa kasih hal baru ketika masuk di pertandingan sebagai pemain pengganti. Peran Dzumafo seperti Ilham Udin musim lalu, dia bisa kasih perbedaan saat lawan sudah capek," kata Simon McMenemy.

"Musim lalu Spaso (Ilija Spasojevic) dan Dendi (Sulistyawan) biasanya kami tarik untuk digantikan Ilham. Ilham bisa kasih perbedaan ketika pertahanan lawan sudah kelelahan," sambungnya.

2. Dzumafo Sadar Faktor Umur

Selain alasan di atas, rupanya keputusan Simon untuk menjadikan Dzumafo sebagai supersub juga didasari permintaan sang pemain. Dzumafo sadar tenaganya sudah tidak segarang beberapa musim lalu dikarenakan faktor usia, sehingga memilih mengawali pertandingan dari bangku cadangan.

"Dzumafo sendiri sudah merasa senior, main 90 menit berat buat dia. Ini juga taktik sebenarnya memainkan dia di babak kedua," tutup Simon.

3. Dzumafo sudah cetak tiga gol

Sejauh ini Herman Dzumafo sudah menciptakan tiga gol dan dua assist dalam tujuh pertandingan. Ia mencatatkan 439 menit bermain dan terakhir kali mencetak gol ke gawang PS TIRA.