Tekanan Psikologis Jadi Penyebab Arema Terpuruk di 8 Pekan Liga 1 2018?
Faktor keberuntungan memang bisa saja menjadi alasan bagi Arema FC untuk selalu berkelit. Dalam setiap hasil akhir yang kurang berpihak, proses jalannya permainan tim berlogo kepala singa itu memang sudah cukup bagus dengan usaha super maksimal.
Tapi lagi-lagi, sosok Dewi Fortuna seakan tidak pernah bernaung pada tim kebanggaan Aremania itu. Sempat unggul lebih dulu, terbalas gol lawan, unggul lagi, dan berakhir dengan kekalahan.
Hal itu yang tampak pada tujuh hasil laga sepanjang kompetisi Liga 1. Hasil imbang 1-1 kontra PSM Makassar, seolah menggambarkan sebuah hipotesa seperti yang disebutkan di atas.
1. Faktor Psikologis?
Lalu, apakah rentetan hasil negatif itu disebabkan oleh tekanan psikologis yang diemban penggawa Arema FC? Terlebih, tuntutan meraih tiga poin begitu tinggi setelah posisi tim semakin terjepit di dasar klasemen dengan hanya meraup 6 angka sampai pekan ke-8 saat ini.
"Kami bermain normal saja di lapangan. Tidak ada tekanan yang dirasakan pemain," papar Dedik Setiawan.
2. Tekanan Suporter Sudah Biasa
Striker andalan Arema FC itu pun menyebut tekanan dari suporter masih jauh dari yang dirasakan saat menjalani Derby Jatim melawan Persebaya di Surabaya, pekan lalu.
Pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo itu memang hanya berjalan 90 menit, namun sangat menguras tenaga dan pikiran semua penggawa Arema.
"Karena minimnya recovery saja. Kami sebelumnya mendapatkan tekanan yang luar biasa dari penonton saat di Surabaya kemarin," tambah eks pemain Persekam Metro FC itu.
3. Tugas Berat
Tugas penggawa Arema FC kembali berat, meski tampuk kepemimpinan pelatih sudah berganti tangan ke Milan Petrovic.
Juru taktik asal Serbia itu dituntut segera mengentaskan posisi tim dari papan bawah, saat menantang tuan rumah Bali United, Jumat (18/05/18) lusa di Stadion I Wayan Dipta.