Punya Ikatan Batin, Hati Jacksen Tiago Tersayat soal Bom Surabaya

Surabaya dan Jacksen Ferreira Tiago seolah saling melekat di benak para pecinta sepakbola. Jacksen dikenal sebagai striker fenomenal yang pernah membela Persebaya dan meraih segala prestasi membanggakan di masa jayanya.

Jacksen yang kini berusia 49 tahun, menghabiskan hampir sepuluh tahun di Surabaya, baik sebagai pemain maupun pelatih tim Persebaya. Maka tak heran, jika pelatih kebangsaan Brasil itu punya ikatan batin yang kuat dengan Kota Pahlawan.

1. Pukulan Besar

Peristiwa bom bunuh diri yang merenggut puluhan jiwa di Surabaya pun ikut menyayat hatinya. Meski bukan terlahir di Surabaya, namun ia merasakan pukulan besar bagi semua keluarga yang menjadi korban peristiwa bom sejak Minggu 13 Mei lalu.

"Saya punya keluarga di Surabaya. Saya ikut sedih atas peristiwa itu. Bagaimana pun, peristiwa seperti itu tidak dapat dibenarkan dari sisi kemanusiaan," kata Jacksen dengan nada suara yang bergetar.

2. Tragedi Kemanusiaan

Ia pun enggan masuk lebih jauh dalam menentukan persepsi soal tragedi memilukan itu. Meski kabar berita belakangan ini menyebutkan bahwa tragedi bom itu berkaitan dengan kelompok ideologi kuat berlatar belakang agama tertentu.

"Peristiwa itu tidak ada hubungannya dengan agama. Itu murni tragedi kemanusiaan yang sangat tidak dibenarkan," ungkapnya.

3. Kesalahan Paham

Menurutnya, ada kesalahan paham yang dianut oleh para pelakunya. Ideologi yang buta akan sisi kemanusiaan, khususnya bagaimana membayangkan hancurnya perasaan keluarga yang telah menjadi korban.

"Karena hanya Tuhan yang punya hak untuk menciptakan maupun mengambil nyawa manusia. Bukan manusia itu yang menentukan," pungkasnya.