Termasuk Eks Madrid, 5 Pemain Asing Ini Jalani Ibadah Puasa di Indonesia
Seluruh umat muslim di dunia, termasuk Indonesia telah melaksanakan ibadah puasa yang dimulai pada Kamis (17/05/18) lalu.
Hal tersebut membuat pertandingan sepakbola di Indonesia dilaksanakan berbeda dengan hari-hari biasanya, yakni usai berbuka puasa.
Tentunya dengan pengunduran jam kick-off itu membuat para pesepakbola yang menjalani ibadah puasa, sangat bersyukur karena Indonesia penduduknya adalah mayoritas muslim, termasuk para pesepakbola asing yang beragama Islam.
Lantas siapa saja pemain Asing yang ikut menjalani ibadah puasa di Indonesia? Berikut INDOSPORT merangkumnya:
- 5 Anggota Tim Uber Indonesia yang Berjuang dan Tetap Berpuasa
- 5 Anggota Tim Thomas Indonesia yang Berjuang Sambil Berpuasa
- Pelatih Bhayangkara FC Punya Cara Jitu Atasi Jadwal Padat Liga 1 di Bulan Puasa
- Mengintip Keseruan Del Piero Ajarkan Anak Medan Main Bola di Tengah Puasa
- Takluk Lawan Bhayangkara FC, Bintang Mitra Kukar Bantah karena Puasa
1. Julien Faubert
Mantan pemain Real Madrid, yang kini bermain untuk Borneo FC, Julien Faubert menjalani ibadah puasa pertamanya di Indonesia.
Hal tersebut dikarenakan sang pemain baru menjalani karier di Tanah Air. Faubert sendiri adalah seorang mualaf, yang memeluk Islam saat ia memperkuat klub Prancis, Bordeaux musim 2013/14.
"Saya melihat kepribadian dan moral teman-teman saya mengalami perbaikan sejak menerapkan ajaran-ajaran Islam dalam kegiatan sehari-harinya. Inilah yang mendorong saya untuk mendalami agama ini dan menemukan nilai-nilai etika yang sangat tinggi dan juga nilai-nilai tenggang rasa," ujar Julien saat ditannya alasannya memilih menjadi seorang mualaf.
2. Makan Konate
Pemain asing muslim selanjutnya yang menjalani ibadah puasa adalah gelandang serang milik Sriwijaya FC, Makan Konate.
Salah satu makanan yang ia suka ketika buka puasa di Indonesia adalah kolak. Selain itu, Konate juga membeberkan suasana menjalani ibadah puasa di Mali dengan Indonesia.
"Durasi puasa antara Mali dan Indonesia juga sama. Sehingga menjalankan ibadah puasa di Indonesia tak lagi memerlukan adaptasi. Saya juga tak masalah dengan cuacanya," kata Makan Konate seperti dikutip situs resmi Liga Indonesia.
"Banyak makanan enak di Indonesia. Akan tetapi, kalau puasa saya paling suka kolak," ucap Makan Konate.
3. Manuchekhr Dzhalilov
Selain Faubert, salah satu pemain asing muslim yang juga pertama kali menjalani ibadah puasa di Indonesia adalah Manuchekhr Dzhalilov.
Pemain terbaik Piala AFC 2017 menjalani karier di Indonesia bergabung dengan Sriwijaya FC awal musim lalu. Ia adalah seorang muslim yang taat. Hal tersebut diungkap oleh rekan setimnya, Ichsan Kurniawan.
“Sudah banyak pemain asing SFC yang saya kenal, namun soal ibadah tidak ada yang seperti Manu. Dia tidak pernah absen dan jika di jalan lebih banyak berzikir," ungkap Ichsan seperti dikutip dari Tribun Sumsel.
4. Abanda Herman
Pemain asing yang telah lama merumput di Indonesia ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi para pecinta sepakbola Tanah Air, yakni Abanda Herman.
Saat membela Persib tepatnya 18 April 2013, Abanda memutuskan untuk menjadi seorang mualaf. Pemain asal Kamerun itu membaca dua kalimat syahadat disaksikan langsung oleh sejumlah petinggi Persib ketika itu.
"Aku memang sudah lama berniat masuk Islam,” ujar pemain yang berposisi sebagai bek ini kepada Tempo.co, Kamis (18/04/13) silam.
Lima tahun menjadi seorang muslim, Abanda telah terbiasa menjalani ibadah puasa di Indonesia, meski jadwal pertandingan yang padat.
Namun, sayang kariernya saat ini meredup. Kabar terakhir ia mengikuti seleksi di Arema FC. Akan tetapi karena suatu hal Abanda akhirnya tak lolos.
Setelah itu, kabar dari pemain kelahiran Yaounde tersebut tak pernah terdengar lagi, pemain Jangkung itu kini kiprahnya tak pernah lagi di tertulis di laman media.
5. Abdoulaye Maiga
Bek Persipura asal Mali, Abdoulaye Maiga, adalah seorang muslim yang merupakan kakak ipar dari Makan Konate. Memasuki bulan Ramadan, Maiga tetap menjalankan ibadah puasa kendati harus latihan dan bertanding.
"Insha Allah, saya akan berpuasa selama sebulan penuh. Bagi saya puasa di Indonesia sangat berbeda dengan di Mali. Di negara saya, suhu siang hari bisa sampai 40 derajat Celsius dan jam puasa bisa lebih lama. InshaAllah saya mampu di sini," kata Maiga.