Sejarah 17 Mei Jadi Suntikan Motivasi Barito Putera Kalahkan Perseru Serui
Barito Putera berhasil mengalahkan Perseru Serui pada pekan kesembilan Liga 1, Kamis (17/05/18). Bermain di Stadion Gajayana, Malang, Pasukan Jacksen F. Tiago menang tipis dengan skor 1-0.
Kemenangan atas Perseru Serui tampaknya menjadi sarat makna bagi Barito Putera. Meski hanya satu gol saja, namun kemenangan itu menjadi persembahan penting bagi sejarah masyarakat Banjarmasin khususnya, dan Kalimantan secara umum.
Raihan tiga poin itu bertepatan dengan hari proklamasi rakyat Kalimantan untuk bersatu ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Upaya itu pun mendapat sambutan positif dari NKRI pada 17 Mei 1949 silam, dan kesetiaan itu bertahan hingga saat ini.
1. Hari Bersejarah
"Kebetulan tanggal 17 Mei adalah sejarah besar bagi warga Banjarmasin dan Kalimantan. Stadion kami juga bernama 17 Mei, yang mengingatkan pada pengorbanan para pahlawan di sana," tutur Jacksen Ferreira Tiago.
"Kami coba membawa spirit para pejuang-pejuang Kalimantan dalam sejarah itu. Bahwa untuk meraih kemenangan, perlu adanya pengorbanan," Pelatih Barito Putera kelahiran Brasil itu melanjutkan.
2. Berkah Bulan Ramadan
Lebih dari itu, Jacksen menyebut kemenangan ini sebagai sebuah berkah dalam mengawali Bulan Ramadan. Ibadah puasa dengan menahan lapar, haus dan segala nafsu lainnya, merupakan sebuah pengorbanan yang berujung manis berupa tiga poin dari tuan rumah Perseru Serui.
"Jadi ini merupakan kemenangan yang luar biasa. Penuh pengorbanan karena sebagian besar pemain kami seharian menjalankan ibadah puasa," bebernya.
3. Masuk Jalur Persaingan Juara
Kemenangan ini pun membuat Barito Putera semakin lekat dengan jalur persaingan juara Liga 1 musim ini. Tim berjulukan Laskar Antasari itu menempel ketat Madura United di dua besar klasemen, hanya kalah head to head karena kalah 1-3, meski sama-sama mengumpulkan 16 poin.