Jacksen F. Tiago: Ibadah Puasa Penuh Manfaat Positif
Pelatih berkebangsaan Brasil, Jacksen Ferreira Tiago punya persepsi sendiri dalam menyikapi datangnya bulan suci Ramadan. Jacksen merasa perlu meluruskan, bahwa sebenarnya tidak ada dampak negatif dengan menjalankan ibadah puasa.
1. Penuh Manfaat Positif
Jacksen justru menganggap ibadah puasa penuh manfaat positif, salah satunya berkenaan aspek religius.
"Puasa akan mendekatkan kita dengan Sang Pencipta (Tuhan Yang Maha Esa). Saya juga puasa ketika pertandingan, dan malah membuat saya semakin fokus untuk bekerja," tutur Pelatih Barito Putera tersebut.
2. Masalah Kondisi Fisik
Salah satu yang dibawakan dari ibadah puasa tak lain adalah menyangkut kondisi fisik pemain. Lantaran harus menahan nafsu makan sehari penuh, maka pola kehidupan pemain menjadi berbeda dibanding hari-hari biasa.
Seperti biasanya program makan tiga kali sehari, berubah menjadi satu kali pada malam hari. Begitu pun soal program latihan, yang setidaknya bisa digelar malam hari atau sore hari dengan intensitas yang ringan.
"Tapi saya pikir, semua pemain sudah berpengalaman soal menjaga kondisi fisiknya. Karena sudah mengalami seperti ini di setiap tahunnya," ungkap mantan juru taktik Persebaya dan Persipura itu.
3. Mulai Memikirkan Asupan Gizi Pemain
Kendati demikian, Jacksen tetap perlu memikirkan hal-hal apa saja yang bisa berpengaruh pada kondisi anak asuhnya. Mulai asupan gizi hingga waktu istirahat, Jacksen sudah menyusunnya secara rapi.
"Saya, tim pelatih dan dokter tim, sudah banyak berdiskusi soal ini. Kami perlu membahas tentang hal-hal apa saja yang boleh dilakukan sampai yang dilarang kepada pemain selama bulan puasa," bebernya.
4. Tergantung Persepsi Orang
Perubahan program itu pun berbuah manis untuk skuat Barito Putera, dengan mengalahkan Perseru Serui 1-0, Kamis lalu. Meski mayoritas pemainnya menjalankan ibadah puasa, namun kondisi fisik Hansamu Yama Pranata dan kolega tetap bugar selama 90 menit di lapangan.
"Jadi, tergantung persepsi kita saja. Kalau kita menilai dengan puasa fisik jadi lemah, ya akan lemah. Begitu sebaliknya," tutup striker legendaris Persebaya di era Liga Indonesia tersebut.