x

Kerja Sama dengan Jerman, PSSI Ingin Jadikan 2 Wilayah Ini Sebagai 'Pabrik' Pesepakbola Berkualitas

Rabu, 23 Mei 2018 23:42 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Abdurrahman Ranala

PSSI dan federasi sepakbola Jerman (DFB-Deutscher Fussball Bund) mulai menjalankan kerja sama Sport for Development yang melibatkan beberapa pihak mulai dari FIFA, AFC, FFA (Federasi Sepak Bola Australia-Football Federation Australia), dan GIZ (Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit).

Implementasi awal tersebut dimulai dengan diadakannya workshop di Hotel Sultan, Jakarta, dari tanggal 23 hingga 25 Mei 2018. Kegiatan itu merupakan lanjutan dari seminar sebelumnya yang pernah diselenggarakan Federasi Sepakbola Jerman (DFB) di kantor DFB, Frankfurt, Jerman pada tanggal 27-29 Maret 2018 lalu.

Baca Juga

1. Ilmu dari Jerman

Ratu Tisha

Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, mengatakan pihaknya sengaja mengundang perwakilan dari Jerman dan Australia untuk berbagi ilmu dengan perwakilan asosiasi provinsi (Apsprov). Kedua negara itu dipilih karena memiliki rekam jejak mentereng di kejuaraan internasional sehingga diharapkan ilmunya bisa ditularkan ke Indonesia.

"Kita ingin mengembangkan kurikulum sepakbola dan mengambil ilmu dari Jerman serta Australia. Jerman merupakan juara dunia di gelaran piala dunia sebelumnya dan Australia pernah menjadi juara piala AFC. Mereka membantu kita melalui misinya ini yang disebut Sport for Development," tutur  Tisha.


2. Pembinaan Usia Muda

Ratu Tisha Sekjen PSSI

Tisha menekankan jika pada kerja sama kali ini mereka menekankan mengenai pentingnya pembinaan usia muda terutama dalam membentuk karakter awal seorang pesepakbola. Untuk itu, pihaknya akan memberikan workshop pada para pelatih muda dan nantinya akan berupaya menjadikan dua daerah sebagai penghasil pesepakbola berkualitas.

"Hal terpentingnya adalah mereka ini datang ke sini bertujuan memberikan ilmu pada instruktur atau pelatih dari Indonesia yang tidak hanya fokus pada pengembangan elite football tapi lebih ke dasarnya yakni pembangunan karakter dan kepribadian diri. Mereka memberikan ilmu ke pelatih kita terutama di lisensi kursus D lisensi, baru nantinya akan diimplementasikan," jelas Tisha.


3. Dua Provinsi Dipilih

PSSI dan DFB.

"Ke depannya nanti akan ada Pilot Project di dua provinsi yakni Maluku dan Jawa Timur, jadi kita membutuhkan banyak pelatih-pelatih baru yang berkualitas di dua daerah itu. Nantinya kerja sama akan dimulai bulan September dan Juni 2019 dan diharapkan berlanjut ke wilayah lainnya," tambahnya.

Pada kegiatan woekshop hari ini PSSI dihadiri oleh Deputi Sekjen Bidang Bisnis dan Marketing Marsal Masita, serta Direktur Teknik Danurwindo. Federasi sepakbola Jerman, melalui Sekjennya, dr Friedrich Curtius pun menyambut baik kerja sama dengan PSSI.

Selama berada di Indonesia, DFB akan fokus membahas pengembangan kurikulum olahraga, khususnya sepakbola. Hari pertama diawali dengan kegiatan pengenalan tentang Sport For Development dengan objektif memperkenalkan peserta pada metode Sport for Development (teori dan praktek), mengumpulkan komponen kunci dan struktur bentuk metode rencana Sport for Development.

Hari kedua kegiatan berlanjut dengan isi materi kunci mengenai peran instruktur untuk desain dan peluncuran sertifikat Sport for Development sepak bola. Dimana akan ada presentasi dengan konten komponen kunci kepelatihan.

Sementara itu, di hari terakhir kegiatan diisi dengan pembahasan ulang materi mengenai rencana manajemen proyek dan test. Ada juga peran dan tanggung jawab pelatih dalam Sport for Development juga ada penutupan dan finalisasi langkah selanjutnya.

PSSIJawa TimurGerman Football Association (DFB)Liga IndonesiaRatu TishaMaluku

Berita Terkini