5 Alasan Liverpool Lebih Diunggulkan daripada Madrid
Real Madrid mengincar gelar Liga Champions mereka yang ke-13, sementara Liverpool menargetkan untuk meraih gelar Liga Champions mereka yang ke-6.
Di atas kertas, Madrid jelas lebih diunggulkan dan lebih difavoritkan menjadi juara dalam pertandingan ini.
Namun jangan salah, cukup banyak juga yang ingin melihat The Reds menjadi juara Liga Champions ketimbang melihat Cristiano Ronaldo dkk.
Mengapa? Berikut alasannya versi INDOSPORT:
- Sebelum Madrid-Liverpool, Dua Lipa Lebih Dulu Jajal Stadion OlimpiySkiy
- Pesona Seksi Dua Lipa, Penyanyi Inggris yang Bakal Guncang Final Liga Champions
- Dua Lipa Bakal Meriahkan Pembukaan Final Liga Champions
- Adu Cantik Pasangan Madrid dan Liverpool, Siapa Menang?
- Starting XI Real Madrid-Liverpool Versi INDOSPORT
- Ancelotti Ingin Bawa Bintang Madrid ke Napoli
1. Liverpool Lebih Kompak
Tak dapat dipungkiri, para pemain Liverpool memiliki permainan yang kompak mulai dari lini belakang hingga lini depan.
Ya, memang trisula maut The Reds, Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Mohamed Salah lebih menonjol, namun selain ketiganya yang dapat bekerjasama dengan baik, lini tengah dan lini pertahanan Liverpool juga kompak.
Mereka saling mengerti satu sama lain saat sedang menyerang maupun bertahan. Ketika teman sedang terdesak mendapat kepungan dari pemain lawan, mereka pasti saling membantu dengan mencari ruang agar bola dapat mengalir.
Sementara Madrid? Klub asal Ibu Kota Spanyol ini dihuni oleh banyak pemain bertaburan bintang yang berarti membuat Los Blancos lebih banyak menyuguhkan permainan individual.
Meski ada beberapa diantara mereka yang memiliki gaya bermain sebagai tim, namun tetap saja jika dipersentasikan permainan individual Madrid lebih tinggi daripada Liverpool.
2. Lini Pertahanan Madrid Mudah Rapuh
Mungkin satu-satunya alasan mengapa Real Madrid tampil kurang memuaskan di kancah domestik adalah karena lini pertahanan mereka mudah rapuh.
Terlalu asyik membangun serangan membuat lini pertahanan mereka menjadi lengah dan hal inilah yang sering dimanfaatkan oleh lawan saat sedang melakukan serangan balik.
Tidak hanya itu, beberapa kali juga lini pertahanan El Real kerap kurang konsisten atau cenderung kurang tenang dalam meredam penyerangan lawan.
Hal ini jelas bisa berbahaya dalam pertandingan nanti apalagi trisula Liverpool, Mane, Firmino, dan Salah sama-sama memiliki kecepatan dan permainan yang agresif.
3. Tekanan Lebih Berada Pada Madrid daripada Liverpool
Harus diakui, jika dalam pertandingan tekanan lebih ada pada Real Madrid. Selain karena mereka memiliki nama yang lebih besar disbanding Liverpool, El Real juga menyandang status juara bertahan.
Tentunya mereka harus bermain sebaik mungkin agar status tersebut memang pantas diberikan kepada Cristiano Ronaldo cs.
Meski saat ini Madrid sudah dianggap pantas menyandang status juara bertahan karena telah mencapai tahap final, tetap saja pastinya mereka ingin mengincar gelar ini.
Berbeda dengan Liverpool, pastinya mereka akan bermain lebih terbuka, tenang tanpa tekanan apapun.
Hal ini sudah terlihat sejak fase grup, di Liverpool tampaknya tidak menjadikan Liga Champions sebagai target untuk menjadi juara.
Berkat permainan yang terbuka inilah mereka mendapatkan bonus dengan menempati babak final dan pastinya bonus besar yang akan mereka dapatkan adalah trofi Liga Champions.
4. Trisula Liverpool Mematikan
Seperti yang telah disebutkan di atas, permainan Liverpool lebih ke arah kekompakan, ditambah tiga penyerang mereka yang sangatlah tajam.
Situasi ini jelas bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Firmino, Mane, maupun Salah untuk merusak lini pertahanan Madrid yang terkadang cenderung lengah itu.
5. Bosan Jika Madrid Lagi
Suka atau tidak, percaya atau tidak, harus diakui juga jika banyak para penggemar sepakbola yang lebih menjagokan Liverpool untuk menjadi juara Liga Champions pada musim ini, kecuali fans Real Madrid tentunya.
Hal ini tentunya banyak yang beranggapan jika mereka lebih tertarik untuk melihat juara Liga Champions berbeda dengan musim sebelumnya.
Madrid mungkin sudah menciptakan rekor dengan meraih gelar Liga Champions secara back-to-back alias dua kali secara beruntun sejak tahun 2016 hingga 2017.
Sejak menggunakan format Liga Champions di tahun 1992 (dulunya bernama Piala Champions), memang belum pernah ada klub yang mampu meraih gelar juara dua kali secara berturut-turut dan dalam dua tahun terakhir, Madrid berhasil menjadi klub pertama yang sukses mematahkan rekor tersebut.
Kini, bukan tidak mungkin penggemar sepakbola banyak yang akan merasa bosan jika Madrid kembali menjadi juara Liga Champions ketimbang melihat Cristiano Ronaldo, Sergio Ramos dkk kembali berpesta.