Bukan Asal Cetus, Begini Proses Terciptanya 'Aksi Bela Salah'
Penyerang Liverpool, Mohamed Salah harus ditarik keluar lebih awal pada saat bermain di ajang bergengsi Liga Champions 2017/18 kontra Real Madrid. Pemain berkebangsaan Mesir itu mengalami cedera bahu yang cukup parah setelah mengalami insiden dengan Sergio Ramos.
Cederanya Salah berhasil mendapat simpati dari berbagai pihak, tak terkecuali di Indonesia. Bahkan, simpati tersebut rencananya akan diperluas menjadi aksi bertajuk 'Aksi Bela Salah'.
'Aksi Bela Salah' ramai diperbincangkan beberapa hari belakangan. Aksi tersebut dicetuskan oleh Mohammad Dendi Budiman sebagai koordinator aksi. Aksi tersebut rencananya akan dilakukan di Kedutaan Besar Spanyol, Kamis (31/05/18).
Rencana aksi tersebut tersebar sebelumnya lewat pesan Whatsapp yang dibuat oleh Mohammad Dendi Budiman yang mengaku sebagai koordinator dari aksi tersebut.
1. Awal Mula Diadakannya Aksi Bela Salah
Menurut rilisan yang diterima INDOSPORT dari kordinator aksi, Muhammad Dendi Budiman, aksi tersebut bertujuan untuk mendukung Mohamed Salah agar cepat bisa kembali pulih. Selain itu, aksi ini diadakan untuk mengkampanyekan perdamaian antar agama du dunia.
“Latar belakang aksi bela Mo Salah untuk memberikan dukungan moril pasca cedera di final liga champion. Sosok Mo Salah mampu menjadi ikon perdamaian di Eropa karena sebagai seorang muslim yang menunjukan identitas Islam padaruang publik di dalam maupun di luar lapangan."
"Membuat pandangan masyarakat Eropa terutama Inggris terhadap Islam perlahan berubah positif. Serta dukungan agar Mo Salah dapat bermain di Piala dunia, sebuah momentum kampanye perdamaian antar agama di dunia yang efektif melalui sepakbola oleh Mo Salah.”
“Rencana awal aksi solidaritas bela Mo Salah dilaksanakan di kedubes Spanyol untuk memberikan tuntutan agar Sergio Ramos mendapatkan sanksi yang tegas dari UEFA maupun federasi sepak bola Spanyol karena melakukan segala cara untuk mendapatkan kemenangan yang jauh dari nilai-nilai sportifitas, hal ini sudah seringkali dilakukan Ramos,”
“Rangkaian kegiatan berupa buka puasa, doa bersama dan memberikan infak bertujuan untuk memberikan kesan aksi ini tidak berhubungan dengan kelompok manapun serta sarana kegiatan sosial di bulan Ramadan,”
“Kita juga menyayangkan pemberitaan di media-media yang tidak sesuai dengan apa yang kita ingin lakukan, terlalu banyak pelintiran-pelintiran yang membuat kegaduhan di media sosial,” tulisnya.
2. Batal Digelar
Aksi bela Salah yang semula akan digelar pada kamis (31/05/18) di Kedutaan Besar Spanyol dipastikan tak akan digelar. Menurut kordinator aksi, Muhammad Dendi Budiman menjelaskan jika ada beberapa pertimbangan yang menyebabkan aksi ini batal digelar.
- Himbuan mengenai aksi yang berubah dari text awalnya, akhirnya membuat kesalahpahaman.
- Serta berbagai elemen masyarakat yang ingin ikut dalam aksi ini salah mengartikan maksud dari aksi ini yang sangat tendensius pada Islam yang berbeda dengan visi awalnya aksi solidaritas.
- Berbagai hoax di media membuat kesan aksi solidaritas ini di tunggangi aktor politik.
3. Belum Dapat Izin
Aksi yang digelar di depan Kedutaan Spanyol itu belum mendapatkan surat izin dari kepolisian setempat. Dendi menjelaskan bahwa surat permohonan aksi tersebut belum sampai ke pihak yang berwajib.
“Surat izin sedang kami urus. Tapi masih dalam proses. Dari jam sepuluh tadi sudah berangkat ke kepolisian, tapi sekarang belum ada laporan lagi yang masuk ke saya,'' ujar Dendi.
4. Tanggapan Big Reds
Mengenai 'Aksi Bela Salah', kata Presiden BIGREDS IOLSC Dimas Pridinaryana Putra memberikan tanggapan berbeda. Ia juga mengaku tak tahu-menahu akan aksi tersebut, dan sama sekali bukan atas instruksi darinya.
“Kita tidak ada tanggapan khusus dan tidak terkait sama aksi tersebut,” kata Presiden BIGREDS IOLSC Dimas Pridinaryana Putra kepada INDOSPORT, Rabu (30/05/18).