Dihukum Komdis PSSI, Begini Curhatan Hati Marko Simic
Kemenangan 2-0 Persija Jakarta atas Persipura Jayapura pada pekan ke-10 Liga 1 2018, Jumat (25/05/18) lalu di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor ternyata masih menyisahkan cerita lain.
Baru-baru ini, Komite Disiplin (Komdis) PSSI telah merilis jika penyerang Persija Jakarta, Marko Simic dijatuhi hukuman selama empat pertandingan dan denda sebesar Rp20 juta.
Simic dihukum empat pertandingan lantaran di laga kontra Persipura ia diangggap menyikut penyerang Persipura Jayapura, Ian Louis Kabes. Hal ini menjadi pukulan berat untuk pelatih Persija, Stefano Cugurra Teco karena tak bisa memainkan penyerang berkebangsaan Kroasia itu di empat laga ke depan.
- Pulih dari Cedera, Bintang Persebaya Ini Siap Turun Lawan Persija
- Lawan Persija, Persebaya Pasang Target Tinggi
- Persija Tertimpa 'Musibah' Jelang Laga Lawan Persebaya
- Sanksi Terbaru Komdis PSSI: Persib Hingga Persija 'Kompak' Kena Denda
- Pernah Bantai PSIS di Bantul, Persija Harapkan Tuah SSA Kontra Persebaya
1. Kejadian Normal
Menanggapi putusan tersebut, mantan penyerang Malaka United itu pun buka suara. Menurut Simic, dirinya tak pernah berniat untuk melakukan hal tersebut. Tindakan yang dilakukannya itu adalah sebuah proses yang wajar dalam bermain bola.
“Itu adalah situasi yang normal. Saya tidak melihat seseorang di belakang saya. Kejadiannya juga cukup cepat. Saya hanya berusaha menyongsong bola. Tidak untuk mencederai atau menendang lawan,” tegas Simic seperti dikutip laman resmi klub.
“Jika ada gerakan tangan saya yang disebut menyikut itu tidak benar. Karena saya dalam posisi berlari. Wasit juga ada di dekat saya dan dia juga tidak meniup peluit adanya pelanggaran,” tambahnya.
2. Keputusan Aneh
Simic menilai jika keputusan Komdis yang memberikan sanksi kepadanya merupakan keputusan yang salah. Ini adalah pukulan besar baginya. Pasalnya selama berkarier menjadi seorang pesepakbola, ia tak pernah mendapatkan hukuman seperti ini.
“Saya tidak pernah mendapatkan kartu merah sepanjang karir bermain sepakbola. Ini adalah serangan besar kepada pribadi saya, Persija dan juga suporter. Bayangkan, hukuman itu dijatuhkan sehari sebelum pertandingan besar,” paparnya.
3. Hukuman Salah
Lebih lanjut, Simic menilai jika putusan komdis harus ditinjau kembali. Pasalnya, proses pemberian putusan komdis sangat tidak tepat.
”Hukuman ini adalah keputusan yang benar-benar salah. Apalagi dalam laporan pertandingan juga tidak disebutkan terjadi insiden. Kamu tidak bisa menghukum seseorang malam hari sebelum pertandingan hanya karena video di Instagram dengan gambar yang kualitasnya tidak bagus,” pungkasnya.