Dikabarkan Tak Akur, Pogba Buka-bukaan soal Hubungannya dengan Mourinho
Sesi wawancaranya ini menutup spekulasi soal hubungannya dengan sang pelatih, Jose Mourinho yang dianggap tidak harmonis di Manchester United. Soal penempatannya di bangku cadangan, Paul Pogba punya alasan pribadi yang kali ini ia ungkap ke publik.
Dan soal keputusan-keputusan Mourinho terhadap pemainnya, menurut Pogba itu adalah hal biasa. Seorang pemain harus menghormati apa yang ditentukan Mourinho saat pertandingan.
1. Saya Pesepakbola dan Dia Pelatih
Pogba diisukan ingin keluar dari Manchester United pada musim panas ini, karena dianggap tidak berkiprah baik di Man United. Namun dari segala isu yang terjadi padanya ia menegaskan bahwa hubungannya dengan Mourinho adalah baik-baik saja. Mereka berdua hanya melakukan tugas dan kewajibannya masing-masing.
"Saya bukan pelatih. Anda harus melihatnya. Dia membuat pilihannya," kata Pogba dikutip dari Mirror.
"Apakah aku sudah berbicara dengannya? Belum tentu. Dia membiarkanku pergi, seperti itu. Seperti yang kukatakan, aku melakukan pekerjaanku, dia melakukan tugasnya. Aku di Manchester, aku punya kontrak untuknya sekarang. Itu saja, saat ini saya berkonsentrasi di Piala Dunia 2018."
"Ada tim, pelatih harus membuat pilihannya. Jika dia berpikir dia harus menempatkan saya di bangku cadangan karena saya tidak bagus atau dia lebih suka mengubah sistem, itu adalah pilihannya. Tahun ini, saya di bangku cadangan," tuturnya.
2. Pogba Sering Mengalami Sakit
Dan jawabannya kali ini adalah jawaban paling mengejutkan yang diucapkan oleh Pogba. Ia memiliki fisik atletis dan tubuh yang kuat, namun di balik itu semua ia sedang dalam masa pemulihan akibat cedera dan virus yang menyerang sistem tubuhnya.
"Kenapa saya banyak duduk di bangku cadangan? Saya terluka. Lalu saya punya virus. Saat melawan Newcastle (Februari lalu), saya diutus bermain sejak awal pertandingan. Lalu saya terkena virus dan saya tidak bisa bernafas."
"Tidak ada yang tahu soal hal ini. Saat di ruang perawatan ada saya, dokter, dan kata dokter saya terkena virus. Saat itu saya tidak menceritakan ke media kalau saya sedih menerima kenyataan itu."
"Karir saya belum selesai, saya tidak bisa mengatakannya sekarang. Ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Saya berharap untuk maju dan menjadi lebih baik, memenangkan sejumlah besar gelar. Saat ini, saya tidak di mana saya ingin menjadi."
3. Tanggapan soal Haters
Dalam kesempatan yang sama, Pogba mengakui bahwa ia bukan jenis pemain yang butuh pujian. Itulah mengapa ia tak bereaksi atas berspekulasi miringnya dengan Mourinho. Ia ingin diperlakukan sama seperti pemain lainnya, ia ingin melakukan yang terbaik untuk timnya meski ia terserang penyakit serius.
"Saya hidup bukan karena perkataan orang lain, atau saya bisa hidup meskipun mereka memikirkan saya macam-macam. Bagi orang-orang yang beranggapan positif tentang saya, baguslah. Setiap orang punya pendapatnya masing-masing dan saya hargai itu."
"Saya bermain sepakbola, saya melakukan apa yang saya suka. Kerabat saya mendukung saya. Mereka lebih penting dalam hidup saya. Kita tidak bisa mencintai semua orang dan dicintai oleh semua orang. Ini akan menjadi sempurna dan tidak ada yang sempurna di dunia ini. Dan saya tidak akan marah jika ada yang tidak menyukai saya. Karena setiap orang punya hak. Orang-orang tidak harus mencintai saya," tutupnya.