Alasan Pelatih Jerman Pilih Brandt Ketimbang Leroy Sane
Juara bertahan Piala Dunia, Jerman, telah mengumumkan daftar pemain yang akan dibawa ke Piala Dunia 2018 Rusia.
Namun tidak terdapatnya nama bintang Manchester City, Leroy Sane, tampak mengejutkan.
Sane tampil begitu impresif di bawah asuhan Pep Guardiola musim lalu, bahkan dinobatkan sebagai pemain muda terbaik Liga Inggris.
Tapi Sane gagal membuat pelatih Jerman, Joachim Low, menuliskan namanya di daftar pemain.
Sang pelatih bahkan memilih pemain Bayer Leverkusen, Julian Brandt.
Pertanyaannya, apa yang membuat Brandt terpilih? Apakah pemain yang berusia 22 tahun ini, memang pesepakbola yang lebih baik?
- 3 Alasan Leroy Sane Pantas Dicoret dari Timnas Jerman
- 3 Data Ini Harusnya Buat Leroy Sane Dibawa Timnas Jerman ke Piala Dunia 2018
- Coret Sane dari Timnas Jerman, Low Dikritik Ballack
- 'Hancurkan' Mimpi Sane Bela Timnas Jerman di Piala Dunia, Ini Dalih Low
- 4 Gol Mengagumkan Leroy Sane yang Harusnya Bawa Ia ke Piala Dunia 2018
1. Perbandingan Statistik di Liga Domestik
Di atas kertas, tidak.
Di Bundesliga 2017/18, Brandt mencatatkan sembilan gol dan tiga assist, sekaligus membawa Bayer Leverkusen satu tingkat di bawah zona Liga Champions Eropa.
Sementara, Sane, dalam 32 penampilannya di Liga Primer Inggris (27 start) membukukan 10 gol dan 15 assist.
Tapi pelatih-pelatih Timnas mencari lebih dari sekadar penampilan dari seorang pemain.
2. Keputusan Sulit
Low mengakui bahwa ia harus membuat keputusan sulit saat memilih antara Brandt dan Sane.
"Anda harus melihat secara garis besar jadi kami akan memiliki satu variabel dan tim yang seimbang yang sap untuk segala kemungkinan," jelas Low, dikutpi dari laman resmi Bundesliga.
"Kami memiliki pemain-peman bagus di sayap dalam Thomas Muller dan Marco Reus."
"Julian Draxler bermain bagus di Piala Konfederasi, membuat kemajuan di sana."
"Itu adalah balapan sengit antara Leroy Sane dan Julian Brandt. Keduanya memiliki kualitas-kualitas besar, keduanya juga bagus di duel satu lawan satu," urainya.
3. Brandt Lebih Cocok untuk Timnas Jerman
Permasalahan pada Sane bukanlah pada kemampuannya sebagai pemain, melainkan posisi dan bagaimana ia diminta bermain di Timnas Der Panzer.
Dalam formasi 4-2-3-1 yang digunakan Jerman, para pemain sayap tidak hanya dituntut untuk melewati pemain-pemain bertahan lawan, seperti yang kerap dilakukan Sane dan Brandt.
Para sayap juga dituntut untuk menahan bola dan bahkan berganti posisi dengan gelandang-gelandang serang lainnya.
Sane masih belum menunjukkan hal tersebut di pertandingan-pertandingan Internasional.
"Mungkin ia belum benar-benar tiba di pertandingan tim nasional," tutur Low tentang Sane.
Untuk catatan, Sane hanya mencatatkan satu assist dari 12 penampilannya saat berseragam Jerman.
Sedangkan Brandt memiliki satu gol dan dua assist di dalam 15 laga.
Brandt bermain dalam peran yang sama di Leverkusen dengan peran yang diinginkan oleh Low di Timnas Jerman.
4. Masih Ada Kesempatan
Low, bagaimanapun, tidak menutup kemungkinan bagi Sane untuk merebut kembali posisi ke dalam skuat Jerman, di masa yang akan datang.
"Julian Brandt berada di Piala Konfederasi, memiliki beberapa laga kuat di sana, dan berlatih dengan keras di kamp pelatihan juga."
"Leroy Sane adalah suatu bakat besar, tak diragukan, dan ia akan kembali bersama tim di bulan September."