Panas Dingin Amerika-Rusia dan Seruan Boikot Piala Dunia 2018
Cukup dikagetkan ketika Timnas sepakbola Amerika Serikat gagal lolos ke Piala dunia 2018 ketika dikalahkan oleh tim juru kunci Zona CONCACAF yaitu Trinidad-Tobago dengan skor 1-2 pada tahun 2017 lalu.
Hasil akhir tersebut memastikan gagalnya tim dengan julukan The Yanks itu melangkah ke Piala Dunia 2018 di Rusia. Namun masyarakat bertanya-tanya dan timbul banyak perdebatan mengenai kegagalan tersebut salah satunya menghubung-hubungkan dengan situasi politik antara Amerika Serikat dan Federasi Rusia.
Bruce Arena selaku Pelatih Timnas Sepakbola Amerika Serikat mengatakan bahwa kegagalan Timnas Amerika Serikat ke Piala dunia murni kesalahan dirinya sebagai juru taktik dan ia menegaskan bahwa hasil pertandingan tersebut tidak ada kaitanya dengan situasi hubungan politik antara Amerika Serikat dan Federasi Rusia. Ia mengatakan bahwa tim bermain buruk dan hasil akhir pertandingan merupakan hasil yang cacat.
1. Kegagalan Terburuk Sejak 1986
Lalu apa yang menjadi perdebatan oleh pencinta sepakbola dan masyarakat Amerika khususnya?
Semua itu dimulai pada pertandingan hidup dan mati antara Amerika Serikat melawan Trindad-Tobago pada 11 Oktober 2017, dimana Timnas Sepakbola Amerika Serikat wajib meraih 3 poin dikandang untuk melanjutkan langkah ke Piala Dunia 2018 di Rusia.
Namun, ketika pertandingan dimulai pemain Amerika Serikat terlihat bermain buruk dan cenderung tidak bersemangat untuk mengamankan tiket ke Rusia.
Puncaknya pada menit ke-17, Omar Gonzales melakukan Goal Bunuh diri dan membuat situasi berubah. Mimpi buruk tiba ketika goal kedua untuk Trindad-Tribago tiba dimenit-36, sebuah tendangan jarak jauh yang indah oleh Alvin Jones membuat langkah tim dari negeri paman sam tersebut semakin berat.
Skuat dengan julukan The Yanks tersebut sempat memperkecil kedudukan pada menit-46 oleh Christian Pulisic, namun goal tersebut gagal mengantarkan Amerika Serikat ke Piala Dunia 2018. Bagi Amerika Serikat, kegagalan ini merupakan kegagalan pertama sejak tahun 1986 untuk tampil di ajang Piala Dunia.
2. Dugaan Konspirasi
Lalu bagaimana tanggapan masyarakat Amerika Serikat terkait kegagalan skuat Timnas Amerika tersebut?
Dikutip oleh akun @callokey dalam kicauanya mengatakan bahwa kegagalan Skuat Amerika serikat ke Piala dunia merupakan Teori Konspirasi dan suatu kesengajaan mereka untuk tidak menghadapi musuh (Rusia) di Piala dunia 2018.
Ciutan kekecewaan lainnya muncul dari akun @FantasyGolfers yang memberikan sebuah sarcasm dengan menuliskan kicauan untuk memberikan tepuk tangan kepada Tim sepakbola Pria Amerika serikat yang memilih boikot piala dunia 2018 di Rusia.
Lalu spekulasi apa yang beredar ditengah kegagalan Skuat Amerika Serikat melangkah ke Piala Dunia?
Terdapat spekulasi yang beredar ditengah masyarakat Amerika Serikat bahwa kegagalan skuat Timnas Amerika Serikat merupakan suatu kesengajaan dan merupakan efek dari panasnya ikatan politik antara Amerika Serikat dan Federasi Rusia.
Salah satunya mengatakan bahwa kesengajaan tersebut merupakan sikap dari situasi politik yang memanas antara Amerika Serikat dan Federasi Rusia dimana pada Juli 2017 Presiden Vladimir Putin melakukan pengusiran kepada 755 staff diplomatik Amerika Serikat dari kota Moskow.
Itu merupakan respon dari sanksi yang diberikan Amerika Serikat kepada Federasi Rusia terkait Invasi Rusia di Crimea dan Keterlibatan Rusia dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2017 lalu. Selain itu situasi kembali memanas pada awal september tahun 2017, Pemerintah Amerika Serikat memerintahkan untuk menutup Konsulat Federasi Rusia di San Fransisco.
Publik Amerika Serikat ramai-ramai menyalahkan Donald Trump dalam kegagalan Skuat Amerika Serikat ke Piala Dunia 2018, salah satunya cuitan berbentuk sarkasm dari akun @JoBroBeetus18 yang mengatakan bahwa menanggapi Rusia dan Putin, Amerika Serikat mengumumkan bahwa Amerika akan memboikot piala dunia 2018. Itu merupakan sebuah sarkas yang dilakukan oleh masyarakat Amerika Serikat kepada Donald Trump.
3. Seruan Boikot
Amerika Serikat bergabung dengan Inggris untuk terus menyurukan pemboikotan Piala dunia 2018 setelah terciptanya sebuah isu besar yang menyatakan bahwa Rusia melakukan upaya pembunuhan terhadap mantan agen Rusia dan putrinya di Inggris.
Inggris mengangap bahwa dugaan tersebut merupakan sesuatu yang memalukan dan terjadi pengusiran besar-besaran Diplomat Rusia di Inggris.
Sebagai sekutu dari Inggris, Amerika Serikat juga mengambil sikap untuk mengusir diplomat Rusia dari Washington dan menyerukan pemboikotan terhadap penggelaran Piala dunia 2018 walaupun Rusia belum terbukti dalam dugaan tersebut. Dorongan boikot tersebut dikabarkan atas peran dari dua senator Amerika Serikat dan anggota Parlemen Inggris.
Aksi tersebut hampir diikuti oleh Australia dan Islandia yang ikut mengancam akan boikot penggelaran Piala Dunia. Situasi kembali memanas setelah Kementrian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Media barat mencoba untuk mendiskreditkan Rusia dan Inggris belum menerima bahwa Rusia memenangkan pemilihan Piala Dunia 2018.
Namun, situasi kembali reda ketika Presiden FIFA, Gianni Infantino turun tangan dalam isu tersebut. Ia menyatakan bahwa sepakbola merupakan olahraga pemersatu semua bangsa dan Ia bersama Vladimir Putin menjamin keamanaan untuk Tim yang berlaga maupun supporter yang hadir langsung untuk mendukung.
Sejatinya sepakbola tidak boleh di campuri oleh ikatan politik tertentu karena sepakbola merupakan sebuah olahraga untuk menampilkan semangat Perdamaian.
Terkadang bukan hanya ada gengsi didalam sepakbola, hingga didalam sebuah pertandingan sering dikait-kaitkan dengan harga diri suatu wilayah bahkan hingga agama.
Namun, lupakan sejenak perpecahan dan permusuhan mari setiap negara di dunia menunjukan bahwa sepakbola merupakan olahraga pemersatu walaupun terdapat gengsi di dalamnya.
Football is freedoom, a whole universe – Bob Marley
Penulis: Muhammad Fahrulrozzi Iriansyah, Mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
*Disclamer: Tulisan adalah kiriman pembaca. Isi tulisan ini sepenuhnya jadi tanggung jawab penulis.
Berikut Jadwal Pertandingan Piala Dunia 2018:
Terus ikuti berita terbaru INDOSPORT dengan topik: PIALA DUNIA 2018 RUSIA