Piala Dunia 2018: Volgograd, Kota Angker Bagi Pendukung Timnas Inggris
Terbentang sepanjang 80 km dari utara dan selatan tepi barat Sungai Volga, Kota Volgograd adalah salah satu tempat penyelenggaraan Piala Dunia 2018. Memiliki stadion megah bernama Volgograd Arena, kota bersejarah ini akan menjadi saksi ketatnya persaingan Grup G Piala Dunia yang dihuni Belgia, Inggris, Tunisia, dan Panama.
Ternyata, jauh sebelum Piala Dunia, kota Volgograd telah kondang akan sejarah Perang Dunia II dahulu. Kota yang dulu bernama Stalingrad ini menjadi saksi kebrutalan pertempuran Stalingrad di Perang Dunia II di mana Rusia beraliansi dengan Inggris untuk menghancurkan tentara Nazi Jerman.
Sebuah patung besar bernama Mother Russia pun dibangun menjulang di atas kota ini. Patung berupa wanita menghunuskan pedang tersebut menjadi pengingat salah satu pertempuran berdarah sekaligus penentu di Perang Dunia II.
Kini, puluhan tahun setelah Perang Dunia II, Inggris kembali 'datang' sebagai tamu dalam gelaran sepakbola terakbar, Piala Dunia 2018. Ribuan fans Inggris pun diperkirakan akan memasuki Kota Volgograd saat hari penyelenggaraan tiba.
Namun, walau memiliki sejarah 'manis' di antara keduanya, ada ancaman bahaya yang menghintai orang-orang Inggris yang ingin mendukung negaranya bertanding. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
1. Sentimen Barat
Seorang wisatawan lokal terlihat menaiki tangga di bawah patung Mother Russia dalam hari-hari menjelang Piala Dunia. Sepintas tak ada yang aneh dari wisatawan pria ini. Namun, setelah diperhatikan, terlihat bahwa pria ini mengenakan kaos bergambar patung Mother Russia memenggal kelapa Patung Liberty milik Amerika Serikat.
"Saya mengenakan (kaos) ini karena Barat adalah musuh Rusia. Mereka ingin membunuh kami semua," ujar pria bernama Ivan ini dikutip dari BBC, Rabu (06/06/18).
"Saya melihat bahwa mereka membenci kami, dan mereka telah melakukan itu selama ratusan tahun," tambahnya.
Sebuah kaos sederhana yang memiliki makna politis yang dalam. Inggris yang dahulu menjadi aliansi Rusia dalam menghancurkan Nazi, kini dianggap tak lebih dari sekutu Amerika Serikat yang siap memusuhi Rusia.
Kebencian terhadap barat di Volgograd ini semakin terlihat ketika seorang pensiunan tentara menyebut Inggris bukan sahabat Rusia.
"Inggris tidak pernah menjadi aliansi kami,"
"Tidak ada yang menginginkan Rusia yang kuat perkasa," ujar sang pensiunan.
2. Tensi Politik
Rusia, di sisi lain, terlibat dalam beragam kasus yang semakin memojokkan dirinya di mata barat. Pada tahun 2014 lalu, Rusia mengakuisisi Crimea, Ukraina. Sesuatu yang sangat ditentang Amerika Serikat.
Beberapa tahun kemudian, militer Rusia mendukung pemerintah otoriter Suriah yang mana bertentangan dengan Amerika Serikat yang mendukung tentara pemberontak.
Teranyar, adanya kasus peracunan agen ganda Inggris asal Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya menggunakan agen syaraf militer.
3. Ancaman untuk Pendukung Timnas Inggris
Bukti bahwa adanya sebagian penduduk Rusia, khususnya Volgograd, yang memiliki sentimen tinggi terhadap Inggris dan Amerika Serikat tentunya menjadi ancaman tersendiri bagi suporter The Three Lions.
Hal ini bisa semakin parah mengingat sebagian suporter Inggris, yang sering disebut dengan hooligan, akan datang ke Rusia. Tentunya kita masih ingat bagaimana peristiwa kerusuhan antara suporter Inggris dan Rusia di Piala Eropa 2016, Prancis, lalu. Hooligan atau pun ultras Rusia tentunya tak akan tinggal diam jika Inggris berbuat 'macam-macam' di tanah Beruang Merah.
4. Piala Dunia Mendamaikan
Walau begitu, masyarakat Volgograd yang menginginkan perdamaian pun tak kalah besar. Baik penduduk sipil maupun petugas kepolisian di Volgograd mengidamkan perdamaian di Piala Dunia.
"Orang-orang di sini akan disambut dengan senyuman dan keramahtamahan. Saya berharap mereka yang berani untuk datang (ke Rusia) akan terkejut." ujar Mayor Andrei Kosolapov antusias.
"Sebagian orang menginginkan agar negara kami terlihat buruk. Akan tetapi, Piala Dunia akan menjadi perayaan besar," tambahnya.
Demam Piala Dunia sendiri sudah mulai mewabah di Volgograd. Sehari-hari, bisa kita lihat maskot Piala Dunia berseliweran merayakan event empat tahunan ini bersama remaja-remaja Rusia.
"Semua manusia harus hidup bersama,"
"Damai, tidak ada politik. With love from Rusia," ujar seorang fans.
Berikut jadwal siaran langsung Piala Dunia 2018.
Ikuti berita terbaru INDOSPORT dengan topik: PIALA DUNIA 2018 RUSIA