Kisah Benjamin Mendy dari Jalanan Kota Paris Hingga Piala Dunia 2018
Bermain di turnamen seperti Piala Dunia menjadi impian banyak orang di dunia. Tak terkecuali pemain muda Timnas Prancis yang juga penggawa Manchester City, Benjamin Mendy.
Benjamin Mendy yang menjadi salah satu nama dalam skuat Les Blues Prancis, membagikan kisah perjalanan kariernya. Bermain bola sejak kecil, hingga akhirnya berada di Rusia untuk mengikuti Piala Dunia 2018.
- Piala Dunia 2018: Suporter Brasil Nyanyikan Lagu Perpisahan untuk Argentina
- Piala Dunia 2018: Bintang Tottenham Terancam Absen Perkuat Inggris
- Termasuk Messi, 8 Pemain Argentina Ini Pensiun Usai Piala Dunia 2018?
- Termasuk Neymar, Ini 5 Pesepakbola dengan Gaya Rambut Paling Nyentrik di Piala Dunia 2018
- Prediksi Pertandingan Piala Dunia 2018: Polandia vs Kolombia
1. Bermain di Jalanan Kota Paris
Tumbuh di pinggiran Kota Paris, Mendy mulai bermain sepakbola sejak kecil, dan setiap anak-anak disini bermimpi menjadi pemain sepakbola. Trotoar dan jalanan di Palaiseau menjadi tempat Mendy mendribel bola.
"Saya tak pernah keluar rumah tanpa membawa bola. Saat kecil, saya ikut kakak saya dan temannya berkeliling. Jika mereka bermain, saya ingin bermain. Namun kadang saya dijatuhkan karena tubuh saya kecil," ucap Mendy mengenang masa kecilnya.
"Namun dalam impian saya, saya bukanlah Benjamin Mendy. Saya adalah Ribery, saya adalah Zidane, saya adalah Henry. Dalam imajinasi saya, saya berangkat ke Stade de France, saya melihat bendera berkibar, saya mendengar lagu kebangsaan, dan saya memakai jersey Timnas Prancis," cerita Mendy soal impian masa kecilnya.
Bermain di Piala Dunia adalah sebuah kehormatan menurut Mendy.
2. Berkembang Bersama Marcelo Bielsa
Memulai karier bersama tim muda Le Havre pada tahun 2007, Mendy berpikir dia adalah seorang striker dan ingin mencetak gol seperti anak-anak yang lain. Saat pelatihnya memberikan ia posisi lain, ia tak senang.
Namun dari situ ia belajar bahwa bakat saja tidak cukup. Banyak hal yang perlu ia pelajari. Dan bersama Marseille Benjamin Mendy berkembang dan berasa beruntung bertemu pelatih seperti Marcelo Bielsa.
Mendy perlahan mengerti mengapa Bielsa dijuluki El Loco (Si Gila). Mendy menganggap Bielsa sangat serius dan profesional, terutama saat memberi arahan kepada pemain.
"Saya malas menonton video analisis pertandingan, dan mengantuk ketika menontonnya. Namun dengan bantuan Bielsa, saya belajar menonton video dengan detail, dan saya mulai tertarik dengan video dan taktik," kata pemain yang Juli mendatang berusia 24 tahun.
"Saya selalu berkata kepada orang lain: Bielsa membangkitkan saya."
3. Berhasil Bersama Monaco
Meski sedih harus meninggalkan Marseille dan Marcelo Bielsa, Mendya akhirnya mampu merasakan gelar juara bersama AS Monaco. Mendy memilih Monaco yang masih dekat dengan kampung halamannya, dan bermain di Ligue 1, meskipun banyak yang menyarankan ia ke Liga Primer Inggris.
"Kami meraih gelar Ligue 1 2017, musim pertama saya, dan melaju ke semifinal Liga Champions, itu merupakan kejutan bagi orang lain. Tapi tidak untuk kami," dalam tulisannya di theplayerstribune.
Di Monaco, Mendy merasakan tangan dingin Leonardo Jardim.
"Semua dimulai dengan Jardim. Dia menunjukkan bahwa ada banyak jalan menuju sukses. "El Tactico" adalah julukan yang kami berikan kepadanya."
4. Pep Guardiola yang Terbaik
"Hidup saya terasah bersama pelatih. Saya beruntung bisa bermain di bawah arahan pelatih-pelatih terbaik. Namun tak ada yang lebih baik daripada Pep (Guardiola)," puji Mendy kepada pelatihnya di Manchester City itu.
Menurut Mendy, Pep Guardiola adalah pelatih impian setiap pemain. Mendy tak hanya belajar soal sepakbola dari Pep, tapi juga tentang kehidupan.
5. Piala Dunia Pertama
Piala Dunia 2018 menjadi Piala Dunia pertama dalam karier Benjamin Mendy. Bagaimana Mendy menggambarkan soal itu?
"Perasaan yang sama saya rasakan saat berusia 12 tahun, menonton Piala Dunia 2006. Di babak 16 besar Prancis bertemu Spanyol. Orang-orang di Palaiseau tumpah ruah di lapangan. Ribery mencetak gol. Kami menggila. Orang-orang melompat dan berteriak," ucap Mendy mengenang.
"Setelah pertandingan, saya punya perasaan yang kuat. Saya ingin cepat-cepat bermain sepakbola seolah tak ada hal lain yang lebih penting. Saya dan teman-teman bermain hingga larut malam. Impian kami terlihat begitu nyata."
"Perasaan itulah yang saya bawa setiap kali saya memakai jersey Timnas Prancis," tutup Mendy.
Berikut jadwal lengkap siaran langsung Piala Dunia 2018 hari ini, Sabtu (23/06/18):
Ikuti berita terbaru INDOSPORT dengan topik: PIALA DUNIA 2018 RUSIA