Gara-gara FIFA, Penemu Vanishing Spray Kini Jadi Petani Kopi
Seorang penemu semprotan garis tendangan bebas atau disebut ‘vanishing spray’ mengklaim bahwa ia telah hidup melarat, terlilit utang, dan harus bekerja sebagai buruh tani untuk bertahan hidup setelah FIFA mundur dari kesepakatan lalu mencuri idenya.
Heine Allemagne yang berasal dari Brasil telah membuat semprotan untuk membuat garis pembela sepanjang 10 meter dan akan menghilang setelah 60 detik. Ia memperkenalkan pertama kali temuannya di Piala Dunia 2014 di Brasil dan terbukti berhasil.
Sejak saat itu, vanishing spray menjadi salah satu perlengkapan wajib di sepakbola setelah diadopsi oleh liga terbesar di dunia, termasuk Liga Primer Inggris dan juga Piala Dunia 2018 di Rusia.
Empat tahun yang lalu, pria berusia 47 tahun itu menikmmati rasanya tinggal di hotel mewah Copacabana Palace Rio de Janeiro bersama bos FIFA dan dipuji-puji sebagai penemu teknologi sepakbola oleh tokoh-tokoh sepakbola seperti Pele dan pelatih Brasil, Felipe Scolari.
1. Kesepakatan dengan FIFA
Allemagne hampir menjadi miliuner ketika badan sepakbola terbesar di dunia (FIFA) berniat membeli semprotan temuannya senilai 30 juta poundsterling atau sekitar Rp564 miliar, dilansir Daily Mail.
Sayangnya, selah beberapa bulan, Allemagne mengklaim FIFA membatalkan kesepakatan tersebut dan melisensikan temuannya dengan perusahaan lain untuk memproduksi semprotan tiruan dalam paten global terdaftar.
Allegmane yang menghabiskan waktu 15 tahun dan uang lebih dari 500 ribu poundsterling untuk mengembangkan dan menguji semprotan itu mengklaim bahwa pengkhianatan FIFA telah membuatnya bangkrut dan pengangguran.
2. FIFA Mencuri Idenya
Allegmagne kemudian ditemui oleh MailOnline di sebuah perkebunan kopi terpencil di perbukitan negara Minass Gerais Brasil, dimana dirinya kini bekerja menggali parit dengan cangkul, menanam dan memetik kopi dengan tangan. Allemagne menceritakan kisahnya berhadapan dengan FIFA yang diklaim telah menghancurkan hidupnya.
“Semprotan itu kini menjadi bagian dari sepakbola. Sayalah yang menciptakan, tetapi ketika saya melihatnya di TV seolah-olah itu bukan milik saya. Saya telah dihilangkan dari sejarahnya,” tutur Allemagne.
“FIFA menghancurkan saya dan keluarga saya. Mereka mencuri dari saya bukan hanya milik saya tetapi peluang untuk diakui dalam sejarah sepakbola. Apa yang mereka lakukan pada saya adalah pengkhianatan dan tidak manusiawi,” lanjutnya.
“Saat saya menonton pertandingan Piala Dunia, yang saya lihat adalah perampokan, dan salah satunya disiarkan langsung ke miliaran orang di seluruh dunia.”
3. Gugatan kepada FIFA
Pada akhirnya Allemagne membawa kasusnya ke pengadilan, menggugat FIFA atas pelanggaran paten yang didaftarakannya 18 tahun lalu. Pengadilan Brasil mendukung Allemagne tahun lalu dengan melarang FIFA menggunakan vanishing spray selama Piala Dunia di Rusia dan menjatuhkan denda sebesar 10 ribu poundsterling atau sekitar Rp188 juta.
Sayangnya, FIFA tidak mengindahkan hukuman tersebut. Bahkan pengacara FIFA mengklaim organisasi tidak berada di bawah yurisdiksi pengadilan Brasil meskipun ada kovensi internasional antara Brasil dan seluruh dunia.
“Tetapi saya yakin saya akan menang pada akhirnya. Saya tidak butuh berapa banyak waktu, tetapi saya tidak akan berhenti sampai FIFA menyadari kesalahan yang telah dilakukan,” ujar Allemagne tidak patah semangat.
“Ini bukan hanya soal uang. Saya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa seberapa kecilnya Anda, Anda masih bisa memengalahkan raksasa jika Anda memiliki hak yang direbutnya.”
Berikut Jadwal Lengkap Siaran Langsung Piala Dunia 2018 Hari Ini, Selasa (26/06/18):
Terus ikuti berita terbaru INDOSPORT dengan topik: PIALA DUNIA 2018 RUSIA