Pitch Invader di Laga Prancis vs Kroasia, Bukan Sekedar Aksi Biasa
Pertandingan final Piala Dunia 2018 yang mempertemukan Prancis vs Kroasia diwarnai aksi pitch invader atau penonton yang masuk ke lapangan. Aksi tersebut terjadi di babak kedua tepatnya pada menit ke-52.
Saat itu, beberapa penonton berpakaian sama yang terdiri dari dari pria dan wanita menerobos masuk ke lapangan. Mereka berlarian ke arah pemain dan menyembatkan diri untuk menyapa pemain dan bersalaman.
Aksi tersebut langsung ditangani pihak kemananan dan para pitch invader digiring ke luar area pertandingan. Para pitch invader tersebut juga sudah dibawa ke pos polisi di Luzhniki.
Aksi tersebut ternyata bukan sekedar aksi iseng belaka.
TOP 5 NEWS INDOSPORT: RONALDO GABUNG JUVENTUS, 12 PESEPAKBOLA TERJEBAK DI GUA
1. Aksi Protes
Setelah ditelusuri oleh INDOSPORT, aksi tersebut dilakukan oleh sekumpulan orang yang menamakan diri mereka Pussy Riot. Aksi tersebut telah direncanakan sebelumnya sebagai bentuk protes atas aksi polisi dan mengenang 11 tahun meninggalnya penyair Rusia, Dmitry Prigov.
Bahkan lewat sebuah video yang diunggah ke Youtube, kelompok tersebut menuliskan permintaan mereka. Salah satu permintaan kelompok Pussy Riot adalah agar para tahanan politik dibebaskan.
Selain itu, mereka juga menuntut penghentian penangkapan ilegal saat kampanye politik. Saat ini, pitch invader dari Pussy Riot masih dimintai keterangan oleh petugas, dan sudah 6 jam berlalu sejak kejadian tersebut hingga berita ini diterbitkan.
Polisi tak mengizinkan pengacara dari Pussy Riot untuk menemui para anggotanya yang ditangkap di Stadion Luzhniki.
Prancis Menjadi Juara Piala Dunia 2018
Terus ikuti berita terbaru INDOSPORT dengan topik: PIALA DUNIA 2018 RUSIA