Terungkap, Ini Taktik 'Rahasia' Malaysia Singkirkan Timnas U-19 di Piala AFF
INDOSPORT.COM - Malaysia U-19 telah menjuarai Piala AFF U-18 2018. Ternyata prestasi itu tidak lepas dari kejelian sang pelatih melihat kondisi pemain Indonesia.
Timnas Malaysia U-19 secara mengejutkan keluar sebagai juara Piala AFF U-18 2018 yang baru saja berakhir pekan lalu. Tim muda Harimau Malaya itu mencatatkan sejarah dengan meraih gelar tersebut untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Hasil tersebut memang diluar dugaan, bahkan bagi pelatih Timnas Malaysia U-19, Bojan Hodak. Pasalnya, ia hanya punya dua hari untuk benar-benar mempersiapkan tim dan bertanding di kejuaraan usia muda se-Asia Tenggara itu.
"Kami tidak punya persiapan. Bayangkan, kami cuma punya waktu dua hari, full skuad hanya dua hari untuk latihan penuh. Saya diberi waktu tujuh hari, tapi full skuad hanya dua hari," tuturnya.
Kendati demikian, Malaysia U-19 tetap tampil bagus, bahkan lolos sebagai juara Grup B dan menantang tuan rumah Indonesia di babak semifinal.
Bermain di Stadion Gelora Delta Sidoarjo yang penuh dengan suporter tuan rumah memang tidak mudah. Terbukti, Malaysia sudah kebobolan di awal babak pertama lewat tendangan penalti Egy Maulana Vikri.
Tertinggal, mental Malaysia tidak lantas menurun. Mereka tetap berusaha menekan dan akhirnya bisa menyamakan kedudukan di babak pertama.
Bahkan, Malaysia mampu bertahan dari gempuran pemain Indonesia U-19 selama 90+4 menit dan akhirnya keluar sebagai pemenang di babak adu penalti.
1. Waspadai Saddil
Rupanya kesuksesan menyingkirkan Indonesia tersebut tidak lepas dari taktik jitu yang diterapkan pelatih Malaysia, Bojan Hodak.
Ia mengatakan sudah mengantisipasi tiga pemain tuan rumah yang menurutnya sangat berbahaya.
"Saya ingat saat main di Korea Selatan (kualifikasi Piala Asia U-19 2017 lalu), tim kami memperhatikan secara detail kelemahan mereka (Indonesia U-19) satu per satu."
"Nomor 15 (Saddil Ramdani) dominan kaki kiri, dia selalu berbelok arah ke kiri, dia sangat berbahaya, memiliki shoot keras, jadi saya instruksikan pemain untuk memblok tiap kali dia melakukan shoot. Jadi, anak-anak menerapkan instruksi dengan baik," bukanya.
"Lalu nomor 24 (Todd Rivaldo), saya tahu dia berbahaya ketika one on one. Saat dia masuk ke lapangan, saya minta pemain untuk kawal dia ketat," imbuh Bojan.
2. Tak Khawatir dengan Egy
"Kemudian nomer 10 (Egy), saya diberi tahu, dia baru pulang dari Eropa. Di Polandia cuacanya sangat berbeda, dia sudah adaptasi di sana, tapi langsung bermain di cuaca yang panas, sangat lembab, maka dari itu saya sudah menduga dia tidak akan bermain sempurna."
"Saat dia (Egy) datang (ke Indonesia), orang-orang mengharapkan terlalu banyak kepadanya, padahal dia pasti lelah, setidaknya butuh waktu seminggu untuk recovery," tutup Bojan.
Meski minim persiapan, ketangguhan Malaysia U-19 di Piala AFF U-18 tahun ini memang pantas diacungi jempol. Bagaimana tidak, di partai final mereka sempat tertinggal 2-3 dari Myanmar di babak pertama.
Namun, anak asuh Bojan Hodak tak patah semangat. Mereka bangkit di babak kedua, menyamakan skor menjadi 3-3 dan akhirnya mencetak gol kemenangan di menit akhir babak kedua, sekaligus menjadi juara dengan skor akhir 4-3.
Pindah ke Juventus, Ronaldo 'Sentil' Messi