4 Wajah Baru Pelatih di Liga Primer Inggris 2018/19
INDOSPORT.COM - Musim 2017/18 kemarin, Liga Primer Inggris sangat mengesankan karena liga ini berhasil mencetak 14 juta penonton dan 1018 gol yang dicetak dalam 380 pertandingan. Manchester City berhasil menduduki klasemen tertinggi di Liga Primer Inggris yang kemudian disusul oleh Manchester United di posisi kedua.
Sedangkan Swansea City, Stoke City dan West Bromwich Albion terdegradasi ke Divisi Championship di akhir musim. Wolverhampton Wanderers, Cardiff City dan Fulham memenangkan promosi dari Championship dan akan bermain di Liga Primier Inggris pada musim 2018/19.
Musim Liga Primer Inggris yang baru akan dimulai dalam kurang lebih satu bulan lagi, dan pasar transfer dipenuhi rumor pemainnya hilir mudik mencari klub yang sesuai dengan keinginannya.
Pada musim 2018/19 kali ini tak hanya pemain baru yang akan muncul di Liga paling banyak dibicarakan di dunia ini. Namun juga terdapat 4 wajah baru pelatih yang akan mendapatkan pengalaman pertama mereka di Liga Primer Inggris.
Siapa sajakah? Berikut INDOSPORT rangkum pelatih pendatang baru di Liga Primer Inggris
1. Nuno Espirito Santo
Nuno merupakan pelatih klub Wolverhampton Wanderers sejak 2017 lalu. Ia merupakan mantan kiper Timnas Portugal di Olimpiade 1996.
Ia akan menjadi wajah yang akrab bagi manajer Manchester United, Jose Mourinho, karena Nuno adalah bagian dari klub terkenal Porto yang memenangkan Piala Super Eropa 2002/03 dan 2003/04 Liga Champions.
Pria berusia 44 tahun itu pensiun pada 2010 dan memulai kariernya sebagai pelatih kiper. Setelah itu ia mulai diangkat sebegai pelatih utama untuk klub Portugal, Rio Ave, yang merupakan finalis di kompetisi domestik dan lolos ke Piala Eropa untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.
Lalu menarik perhatian beberapa klub dan pindah ke Valencia, membawa mereka ke tempat keempat di musim 2014/15. Dia pindah ke Porto musim berikutnya.
Di musim pertamanya di Molineux, Inggris, Nuno memimpin Wolves ke gelar Kejuaraan, menyelesaikan 9 poin dan memberi mereka promosi ke Liga Primer Inggris.
Nuno telah memenangkan Manajer of the Month tiga kali selama satu musim di Spanyol. Ia tentu akan bersemangat untuk debutnya di Liga Primer Inggris dan akan berharap bisa mengulang kembali beberapa keberhasilan karier kepelatihannya di musim pertamanya ini.
2. Slavisa Jokanovic
Jokanovic merupakan pelatih Fulham sejak 2015 dan telah memenangkan play-off Championship pada musim 2017/18 yang akhirnya membawa Fulham kembali ke Liga Primer pada musim ini.
Ia merupakan mantan gelandang dan pernah mewakili Timnas Yugoslavia di Piala Dunia 1998 dan kejuaraan Eropa 2000. Ia juga merupakan mantan pemain Chelsea selama dua musim yakni 2001 dan 2003.
Karier pelatihnya dimulai dari klubnya Partizan Belgrade, di mana ia bergabung di pertengahan musim 2007/08. Ia berhasil memenangkan liga lokal dan piala ganda di tahun pertama dan kedua selama menjadi pelatih.
Sebelumnya ia sudah pernah menjadi pelatih di Liga Inggris yaitu Watford pada Oktober 2014, dan berhasil membawanya ke promosi Liga Primer Inggris.
Jokanovic berhasil membawa Fulham ke Kejuaraan Play-off di musim pertamanya, tetapi Fulham kalah di semi final dan tetap berada di Divisi Championship.
Fulham akan kembali ke Liga Primer Inggris setelah absen selama empat tahun dan musim ini akan menjadi ujian luar biasa bagi pelatih cerdik dan ulet yang telah membuktikan kemampuannya selama bertahun-tahun.
3. Unai Emery
Keputusan Arsene Wenger untuk meninggalkan Arsenal pada akhir musim 2017/18 mengirim keraguan di Liga Primer Inggris. Untuk mengganti seorang manajer yang telah memimpin klub selama 22 tahun bukanlah tugas yang mudah.
Manchester United telah mengalami kesulitan yang besar setelah menggantikan Sir Alex Ferguson yang telah menjadi legendaris bagi Untied. Ketika Arsenal mengumumkan bahwa Unai Emery ditunjuk sebagai pengganti Wenger, banyak keraguan hadir di Liga ini.
Unai Emery memulai karir kepelatihannya di klub tempat ia pensiun dari Divisi B sepak bola Spanyol Lorca Deportiva. Emery pernah melatih selama empat tahun di Valencia, di mana ia membawa mereka ke peringkat ke tiga secara berturut-turut.
Emery mendapat pekerjaan di Sevilla pada tengah musim 2012/13. Selama tiga tahun di sana, ia memenangkan tiga Liga Eropa berturut-turut.
Pada 2016, Emery mengambil alih Paris Saint German. Dibawah asuhannya, PSG memenangkan Coupe de la Ligue kedua di musim pertama, setelah memenangkan liga di musim 2017/18.
Unai Emery memiliki rekam jejak yang terbukti dan telah bekerja dengan beberapa nama besar. Musim pertamanya di Arsenal dan Liga Premier, akan diawasi secara ketat oleh penggemar sepak bola di seluruh dunia, terutama karena ia mengganti ikon seperti Arsene Wenger.
4. Maurizio Sarri
Pria asal Italia ini telah mengambil alih posisi pelatih dari Antonio Conte untuk kedua kalinya dalam karirnya, kali ini di Chelsea. Sarri memutuskan untuk mengikuti hasratnya dalam dunia sepak bola dan memasuki manajemen sepak bola pada tahun 1999 saat berusia 40 tahun.
Awalnya ia bekerja dengan tim liga yang lebih rendah di Italia, sebelum mengambil pekerjaan di Pescara di Serie B.
Lalu beralih ke Arezzo pada musim depan, menggantikan Antonio Conte di sana. Di Arezzo, ia menjadi dalang bagi tim Italia ke perempatfinal Coppa Italia, di mana mereka kalah dalam pertandingan melawan AC Milan.
Sarri memiliki waktu singkat dengan beberapa klub Italia lainnya sebelum kembali ke Serie B bersama Empoli. Di sana ia menegaskan promosi mereka ke Serie A di musim keduanya dan memastikan mereka tinggal di Serie A di musim depan.
Pekerjaan berikutnya adalah dengan Napoli, di mana ia membawa mereka ke tempat ke dua dan ke tiga di liga dalam dua musim pertamanya. Di musim terakhirnya bersama Napoli, mereka hanya mampu berada di posisi ke dua, dan hanya terpaut 4 poin dari Juventus di puncak dengan 91 poin, rekor untuk tim runner-up di Serie A.
Pada 14 Juli tahun ini Maurizio Sarri resmi menjadi pelatih Chelsea. Pria yang pernah dinobatkan sebagai pelatih terbaik Serie A di musim 2016/17 memiliki kekuasaan penuh di Chelsea.
Ia akan membutuhkan semua pengalaman dan kecerdasannya untuk memutuskan apa yang akan menjadi pekerjaan terberatnya sampai saat ini.
Ini Jadwal Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018