x

Peluang Juara Liga Primer Inggris 2018/19 dan 2 Kandidat Terkuat

Rabu, 1 Agustus 2018 07:40 WIB
Editor: Gerry Crisandy
Trofi Liga Primer Inggris

INDOSPORT.COM - Kick off pertama Liga Primer Inggris musim 2018/19 hanya berjarak tak lebih dari 10 hari lagi. Sebanyak 20 tim akan saling beradu demi titel 'Terbaik di Britania Raya'.

Meskipun Liga Primer Inggris kerap disebut-sebut sebagai liga elite paling kompetitif di Eropa, kenyatannya terdapat sebutan Top Six atau 'Enam Besar' yang mengacu pada enam klub yang menjadi unggulan di setiap musimnya.

Manchester City, Manchester United, Liverpool, Chelsea, Tottenham Hotspur dan Arsenal -- enam tim yang biasanya menghiasi daftar teratas klasemen Liga Primer di akhir musim.

Baca Juga

Menjadi hal rutin jelang bergulirnya laga, prediksi-prediksi mengenai peluang-peluang tim-tim partisipan untuk menjadi juara, diperbincangkan.

Terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhi peluang juara suatu tim, termasuk yang tidak terduga seperti cedera pemain dan keberuntungan di sepanjang musim. Bagaimanapun, kesiapan tim jelang bergulirnya musim baru dapat dilihat sejak masa pramusim.


1. Aktivitas Transfer Musim Panas

Liverpool secara resmi memperkenalkan Alisson Becker sebagai kiper anyar mereka.

Salah satunya adalah geliat di bursa transfer musim panas. 

Mendatangkan banyak pemain memang tidak memberikan garansi bahwa satu tim akan memiliki musim yang baik.

Justru, merombak pemain-pemain utama secara masif akan menghilangkan keseimbangan tim dan membutuhkan waktu yang signifikan untuk menemukan kohesi tim seperti yang telah dibangun sebelumnya.

Tapi harus diakui, menambah kualitas dengan mendatangkan pemain-pemain bintang juga akan berdampak besar pada kemampuan tim secara keseluruhan, serta kedalaman skuat.

Di jendela transfer musim panas ini, Liverpool jelas keluar sebagai tim yang paling aktif dibandingkan lima klub besar Liga Primer lainnya.

Liverpool telah memperkenalkan Naby Keita, Fabinho, Xherdan Shaqiri dan penjaga gawang Alisson.

Naby Keita dan Fabinho merupakan dua gelandang yang sepertinya akan menjadi pilihan utama di skuat asuhan Jurgen Klopp, seperti halnya Alisson yang menjadi rekor transfer untuk seorang kiper.

Sementara Shaqiri akan menjadi salah satu opsi bagi The Reds di sisi lapangan, melapisi pemain-pemain seperti Sadio Mane dan Mohamed Salah.

Arsenal juga tak kalah aktif, meskipun mendatangkan pemain-pemain dengan profil lebih kecil. Lucas Torreira, Sokratis, Lichtsteiner, Guendouzi dan Bernd Leno merupakan nama-nama di daftar belanja The Gunners.

Manchester City yang mendominasi liga musim lalu kembali memecahkan rekor transfernya untuk mendatangkan Riyad Mahrez dari Leicester City, menambah daya gedor dari tim asuhan Pep Guardiola yang telah begitu produktif musim lalu.

Rival sekota, Manchester United baru mendatangkan Fred dan pemain 19 tahun, Diogo Dalot; Chelsea memboyong Jorginho; sementara Tottenham Hotspur belum mengumumkan satu pemain baru pun.


2. Figur di Kursi Kepelatihan

Maurizio Sarri resmi dikontrak Chelsea.

Satu faktor lainnya yang begitu berdampak adalah sosok pelatih. Terdapat dua sudut pandang untuk melihat hal yang satu ini: stabilitas dan inovasi.

Man City, Man United, Liverpool dan Tottenham Hotspur memiliki satu keunggulan dibandingkan Chelsea dan Arsenal, yaitu stabilitas pelatih.

Pelatih-pelatih dari keempat tim tersebut telah berada di kursi kepelatihan setidaknya selama dua musim -- mempunyai paling sedikit dua tahun lebih banyak untuk mengenali tim yang dimilikinya.

Pelatih-pelatih seperti Guardiola, Mourinho, Klopp dan Pochettino masing-masing telah mengerti dengan benar apa yang diinginkannya, mengenali kelebihan dan kekurangan tim dan memiliki rencana yang jelas untuk bursa transfer musim panas.

Para pemain pun tidak perlu bersusah-susah beradaptasi dengan sistem dan gaya bermain yang baru -- kecuali sang pelatih melakukan revolusi dalam formulanya.

Sementara Chelsea dan Arsenal akan sama-sama dipimpin oleh sosok yang baru, masing-masing Maurizio Sarri dan Unai Emery.

Awal musim ini juga semakin berat bagi Sarri dan Emery, dengan fakta bahwa beberapa pemain pilarnya memiliki liburan yang lebih panjang karena Piala Dunia 2018. 

Bagaimanapun, faktor inovasi seperti yang disebutkan di atas juga tak dapat diabaikan.

Dalam tiga tahun terakhir, dua juara Liga Primer Inggris merupakan dua tim yang dinahkodai oleh pelatih-pelatih di musim debutnya: Claudio Ranieri di Leicester City dan Antonio Conte di Chelsea.

Di musim 2015/16, Leicester asuhan Ranieri mengejutkan seluruh dunia dengan permainan direct football miliknya di era di mana seluruh tim berlomba-lomba untuk memiliki penguasaan bola lebih banyak. 

Sementara di musim berikutnya, Conte dengan strategi tiga beknya -- yang tidak begitu populer di Liga Primer -- membuat tim-tim lain bahkan mereplika taktik sang pelatih Italia, termasuk Timnas Inggris asuhan Gareth Southgate di Piala Dunia 2018.

Inovasi-inovasi yang ditawarkan oleh pelatih-pelatih baru adalah faktor yang tak boleh luput dari perhatian. Belum lagi motivasi lebih dari para penghuni ruang ganti yang ingin menarik hati pelatih baru, mencoba mendapatkan posisi reguler di kesebelasan utama.


3. Dua Tim Favorit

Vincent Kompany dan skuat Man City merayakan trofi Liga Primer Inggris.

Satu hal lagi yang biasanya menjadi tolak ukur dari kesiapan sebuah tim jelang musim adalah laga-laga pramusim. 

Bagaimanapun, ketika para pelatih terpaksa menurunkan lapis kedua, bahkan ketiga, di laga-laga tersebut karena pemain-pemain utamanya tengah berlibur, hasil-hasil pertandingan tak lagi merefleksikan kemampuan sebenarnya suatu tim.

Berdasarkan poin-poin di atas, memang masih sulit untuk menyimpulkan tim mana yang paling diunggulkan untuk menjadi juara. Memang seperti itulah kompetisi seharusnya -- tim mana yang akan menjadi juara bukan perihal hitam dan putih.

Namun jika harus memilih, dua tim: Liverpool dengan kekuatan-kekuatan baru di bursa transfer dan Manchester City dengan status juara bertahan dan penampilan impresifnya di musim lalu; seharusnya menjadi dua tim yang paling diperhitungkan untuk Liga Primer musim 2018/19.

Mencapai final Liga Champions pada musim lalu, meskipun takluk di tangan Real Madrid, adalah pernyataan The Reds akan apa yang mereka dapat lakukan. Sementara rekor 100 poin di Liga Primer yang dicatatkan The Citizens merupakan bukti bahwa mereka siap melanjutkan dominasinya di musim yang baru.

Manchester UnitedLiverpoolChelseaArsenalManchester CityTottenham HotspurLiga Primer InggrisLiga Inggris

Berita Terkini