Gempa Bumi Terbesar yang Pernah Ada dan Dampaknya untuk Piala Dunia 1962
INDOSPORT.COM - Gempa bumi terbesar di dunia berkekuatan 9,5 skala richter mengguncang Chile pada tahun 1960. Namun Chile bangkit dari keterpurukan dan menggelar Piala Dunia 1962.
Warga Pulau Lombok dikagetkan dengan gempa berkekuatan 7,0 skala richter pada Minggu (05/08/18) malam. Gempa ini lebih besar kekuatannya dibandingkan dengan gempa sebelumnya pada Minggu (29/07/18) yang berkekuatan 6,4 skala richter.
Gempa malam tadi terasa sampai ke Pulau Bali. Akibat gempat malam tadi ratusan rumah dan bangunan hancur, puluhan orang meninggal dunia, dan ratusan lainnya luka-luka.
Gempa ini menjadi luka mendalam bagi bangsa Indonesia yang sebentar lagi akan memperingati HUT ke-73, dan akan menggelar Asian Games 2018. Namun, kita sebagai bangsa yang besar tak boleh lama larut dalam kesedihan dan harus segera bangkit.
Seperti yang pernah dilakukan oleh Chile yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 1962. Chile yang bahkan diguncang gempa terbesar di dunia berkekuatan 9,5 skala richter, berhasil bangkit dari musibah dan menggelar Piala Dunia 1962 meski dengan berbagai keterbatasan.
1. 1960 Valdivia Earthquake
Tanggal 22 Mei 1960, terjadi sebuah gempa bumi terbesar di abad ke-20 yang hingga saat ini masih memegang rekor gempa terbesar di dunia. Gempa berkekuatan 9,5 skala richter tersebut terjadi di dekat kota Valdivia, Chile Selatan.
Gempa tersebut mengakibatkan 2 juta orang kehilangan tempat tinggal, ribuan orang meninggal dunia, tsunami dahsyat setinggi 25 meter menghantam pesisir. Kerugian akibat gempat tersebut mencapai ratusan juta dolar atau triliunan rupiah.
Gempa besar tersebut tak hanya menimbulkan perhatian dunia dari segi sosial dan kemanusiaan, namun juga menimbulkan kekhawatiran dari FIFA dan dunia sepak bola, karena Chile merupakan tuan rumah Piala Dunia 1962.
2. Bangkit dengan Semangat Piala Dunia 1962
Gempa besar 9,5 skala richter yang mengguncang Chile merusak infrastuktur yang telah disiapkan oleh Chile sebagai tuan rumah Piala Dunia 1962. Namun, bencana tersebut tak membuat Chile mundur sebagai tuan rumah meski mereka bisa saja mundur.
Mereka tetap bersemangat ingin maju dan melanjutkan persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia, seperti yang disampaikan oleh Carlos Dittborn selaku Komite Organisasi Piala Dunia 1962.
"Karena kami tak punya apa-apa lagi, kami akan melakukan segalanya dengan kekuatan yang kami miliki untuk membangun kembali," ucap Dittborn kala itu.
Pada awalnya, 8 stadion di 8 kota telah dipilih menjadi venue Piala Dunia 1962, yaitu Santiago, Vina del Mar, Rancagua, Arica, Talca, Concepcion, Talcahuano, dan Valdivia. Namun karena gempa di Valdivia tahun 1960, kota Talca, Concepcion, Talcahuano, dan Valdivia rusak parah dan dicoret dari daftar venue.
Kota Antofagasta dan Valparaiso yang ditunjuk sebagai pengganti, menolak menjadi tuan rumah karena kekurangan dana. Dan akhirnya hanya empat stadion yang digunakan untuk menggelar Piala Dunia 1962 yang diikuti 16 negara.
Brasil menjadi juara Piala Dunia 1962 setelah mengalahkan Cekoslovakia di partai final dengan skor 3-1. Tuan rumah Chile menjadi peringkat ketiga setelah mengalahkan Yugoslavia dengan skor 1-0.
Meski banyak kekurangan selama penyelenggaraan Piala Dunia 1962, namun Chile tetap mendapat apresiasi. Chile menjadi contoh sebuah negara yang berhasil bangkit dari bencana dan menjadi tuan rumah yang baik bagi turnamen sebesar Piala Dunia.
Venue Balap Sepeda Termegah se-Asia
Terus Ikuti Berita Sepak Bola dan Olahraga Lain Serta Serba-serbi Asian Games 2018 di INDOSPORT