3 Pelatih Liga 1 Indonesia yang Diprediksi Latih Timnas di Piala AFF 2018
INDOSPORT.com – Pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla Aspas, bakal dievaluasi usai gelaran Asian Games 2018. Nama-nama calon pelatih muncul ke permukaan sebagai suksesornya.
Kontrak Luis Milla akan berakhir September tahun ini. Saat ini, belum ada tanda-tanda eks pemain Real Madrid tersebut bakal diperpanjang kontraknya.
Ketua PSSI, Edy Rahmayadi, dikabarkan bakal mencari pengganti Luis Milla dari kompetisi Liga 1. Namun demikian, hal itu masih belum dapat dipastikan mengingat Luis Milla baru akan dievaluasi usai Asian Games 2018.
“Kami akan lakukan seleksi termasuk di Liga 1, baik untuk pelatih ataupun pemain untuk Piala AFF 2018,” kata Edy.
“Tergantung nanti Asian Games, kami punya target di Asian Games. Wajar kalau kami lihat nanti bagaimana hasil yang sudah dipersiapkan selama dia melatih dua tahun.”
Bukan tidak mungkin, apapun hasilnya nanti Luis Milla akan tetap didepak dari kursi arsitek Timnas Indonesia. Hal tersebut mengingat nilai gaji pelatih asal Spanyol itu yang terbilang mahal.
Pelatih dari klub Liga 1 diperkirakan hanya menjadi alternatif interim guna menghadapi turnamen Piala AFF 2018. Meskipun demikian, masih banyak yang berharap Luis Milla tetap menangani Indonesia setelah apa yang ia berikan selama 2,5 tahun terakhir.
Berikut INDOSPORT memprediksi 3 calon kuat pelatih Timnas Indonesia dari klub Liga 1.
1. Rahmad Darmawan
Pelatih yang kerap disapa coach RD ini merupakan salah satu pelatih lokal tersukses di Liga Indonesia. Di level tim nasional, ia berhasil membawa Timnas U-23 meraih 2 perak di 2 edisi SEA Games 2011 dan 2013.
Prestasinya di tingkat klub tidak perlu dipertanyakan lagi. Ia berhasil mengoleksi 2 trofi Liga Indonesia bersama Persipura Jayapura (2005/06) dan Sriwijaya FC (2007/08) serta 3 Piala Indonesia (2007/08, 2008/09, 2009/10).
Usai menangani Sriwijaya FC di putaran pertama, RD kini melatih klub Mitra Kukar di paruh kedua Liga 1 Indonesia 2018. Namun demikain, kontraknya bersama Naga Mekes hanya sampai akhir musim 2018.
Hal itu membuka peluang RD untuk melatih Indonesia di akhir musim kompetisi. Pasalnya, Piala AFF 2018 diperkirakan bakal dimulai saat Liga 1 2018 memasuki pekan-pekan terakhir.
RD dinilai memiliki pengalaman menangani Timnas Indonesia di level Asia Tenggara. Ia juga pasti lebih memahami karakter bermain Indonesia dibandingkan pelatih asing lain di Liga 1 Indonesia.
2. Robert Rene Alberts
Robert Rene Alberts kini masih berstatus sebagai pelatih PSM Makassar di Liga 1 Indonesia 2018. Ia pernah membawa Arema Indonesia juara Liga Super Indonesia 2009/10 dan Piala Indonesia 2010.
Di level tim nasional, ia tercatat pernah melatih Timnas U-17 Korea Selatan pada 2002 hingga 2004 dan Timnas Malaysia U-19 pada 2007.
Pelatih asal Belanda ini dikontrak oleh PSM dengan durasi jangka panjang. Di musim ketiganya bersama Juku Eja, ia mulai menunjukkan penurunan performa.
Bukan tidak mungkin, Rene Alberts bakal dievaluasi oleh manajemen untuk musim selanjutnya. Pelatih berumur 63 tahun itu memiliki prestasi di level klub dan sudah paham kultur sepak bola di Indonesia dan Asia Tenggara.
Rene Alberts memiliki kelebihan dalam hal mengorbitkan pemain muda. Selain itu, ia mampu mengangkat performa pemain lokal nonbintang dan mengembalikan ketajaman pemain level tim nasional yang sempat meredup.
Pelatih PSM ini dapat diambil sebagai pelatih jangka panjang. Rene Alberts diketahui memiliki minat terhadap pengembangan sepak bola usia muda.
3. Roberto Carlos Mario Gomez
Mario Gomez sukses menyulap Persib Bandung menjadi tim pembunuh berdarah dingin dengan skuat yang minimalis. Di musim pertamanya di Indonesia, ia berhasil membawa Maung Bandung juara paruh musim Liga 1 Indonesia 2018.
Pelatih asal Argentina itu pernah menjadi asisten pelatih Hector Cuper di klub besar Eropa, seperti Mallorca, Valencia, dan Inter Milan. Di tingkat Asia, Mario Gomez sukses membawa klub Malaysia, Johor Darul Takzim (JDT), juara Piala AFC 2015.
Mario Gomez sempat mengungkapkan kekesalannya melatih Persib karena fasilitas tim dan permintaan transfer pemain yang kurang memadai. Namun demikian, ia masih bertahan secara profesional hingga kontraknya berakhir.
Jika mampu membawa Persib juara Liga 1 Indonesia 2018, bukan tidak mungkin Edy Rahmayadi tertarik untuk mencomot Mario Gomez sebagai pelatih Timnas Indonesia karena prestasinya.
Namun demikian, Mario Gomez dapat menjadi pelatih Indonesia hanya jika Persib merestui kepergian mantan pelatih JDT itu. Selain itu, ia pasti akan menuntut kebutuhan lebih untuk menunjang pekerjaannya di level tim nasional.
Mario Gomez cukup memiliki pemahaman kultur sepak bola Asia Tenggara bahkan Asia. Sayangnya, ia belum pernah mempunyai pengalaman di level tim nasional.
Ikuti terus berita seputar sepak bola dan olahraga lain serta serba-serbi Asian Games 2018 hanya di INDOSPORT