3 Penyerang Timnas Indonesia yang Pernah Jadi Topskor Piala AFF

INDOSPORT.COM - Gelaran Piala AFF 2018 akan segera bergulir mulai 8 November 2018 mendatang. Para negara peserta pun diketahui sedang gencar melakukan persiapan.

Khusus untuk Indonesia, persiapan terdekat adalah dengan menggelar laga uji coba kontra Mauritius. Laga ini akan dilangsungkan pada 11 September mendatang di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang.

Timnas sepak bola Indonesia pun telah memanggil sejumlah nama pemain yang akan diandalkan pada laga kontra Mauritius nanti. Namun, masalah sempat muncul pada proses pemanggilan ini, khususnya untuk pemain yang berposisi sebagai penyerang.

Alberto 'Beto' Goncalves yang tampil apik di Asian Games 2018, tak diizinkan klubnya, Sriwijaya FC, untuk membela Timnas. Boaz Solossa juga sempat tertimpa isu tak sedap terkait unggahannya di media sosial.

Ya, Timnas Indonesia belakangan memang mengalami kesulitan untuk mencari stok penyerang bagus. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, termasuk dengan program naturalisasi.

Meski demikian, dalam sejarah Piala AFF, Indonesia pernah punya penyerang dengan kualitas wahid. Beberapa bomber Timnas pun diketahui pernah merebut gelar pencetak gol terbanyak di ajang Piala AFF.

Lalu, siapa sajakah para penyerang yang dimaksudkan tersebut? Berikut rangkuman INDOSPORT untuk Anda pembaca setia kami.

1. Gendut Doni Christiawan (2000, 5 gol)

Ketajaman Gendut Doni saat itu berhasil membawa Timnas Indonesia melaju hingga partai final. Pada laga pertama fase grup, Indonesia memang berhasil menang telak 3-0 atas Filipina, tapi, Gendut masih belum menunjukan tajinya. 

Barulah pada laga kedua, Gendut berhasil mencetak gol. Satu golnya justru tercipta saat Skuat Garuda dikalahkan 1-4 oleh Thailland.              

Laga selanjutnya, Gendut lagi-lagi beraksi. Dua golnya membantu Indonesia menang atas Myanmar dengan skor 5-0. 

Gendut benar-benar jadi pahlawan untuk Merah Putih di laga semifinal. Gendut berhasil mencetak dua gol sekaligus jadi penentu kemenangan Indonesia atas Vietnam dengan skor 3-2. 

Namun sayang, impian Indonesia untuk bisa menjuarai gelaran Piala AFF (kala itu masih bernama Piala Tiger) harus buyar. Pasalanya pada partai final, Indonesia takluk 1-4 dari Thailand. 

2. Bambang Pamungkas (2002, 8 gol)

Pemain kesayangan Persija Jakarta ini sukses menunjukan ketajamannya saat gelaran 2002 lalu. Bepe, sapaan akrabnya, berhasil mencetak delapan gol dalam gelaran tersebut.       

Aksi Bepe baru terlihat pada laga kedua fase grup. Bepe berhasil mencetak hattrick dan membawa Indonesia menang 4-2 atas Kamboja.

Keganasan Bepe kembali berlanjut dalam partai terakhir di babak grup. Bepe menyumbang empat gol dalam kemenangan fantastis Indonesia atas Filipina dengan skor 13-1. 

Di semifinal, Indonesia harus berhadapan dengan Malaysia. Bepe pun kembali jadi pahlawan dengan sebiji golnya. Skor 1-0 sudah cukup menghantarkan Indonesia ke partai puncak.

Namun, lagi-lagi, Indonesia harus mengubur impiannya menjadi juara. Pada partai final, Indonesia takluk dari Thailand lewat drama adu penalti.

3. Ilham Jaya Kesuma (2004, 8 gol)

Kisah ketajaman Ilham Jaya Kesuma tercipta pada gelaran 2004 lalu. Duetnya bersama Boaz Solossa, membuat Timnas Indonesia saat itu jadi begitu perkasa.

Kolaborasi Ilham dan Boaz langsung terlihat sejak laga perdana fase grup. Kedua pemain ini masing-masing mencetak dua gol dan membantai Laos dengan skor 6-0.

Laga selanjutnya, keberingasan Ilham sempat terhenti, karena Indonesia hanya bermain imbang tanpa gol dengan Singapura. Namun, saat menghadapi Kamboja di laga ketiga, Ilham mengamuk dengan torehan golnya. Indonesia pun menang dengan skor 8-0.

Lolos ke semifinal, Skuat Garuda bertemu dengan negara tetangga, Malaysia. Secara mengejutkan, Indonesia kalah 1-2 di leg pertama.

Tidak mau mengulangi kesalahan, Indonesia akhirnya berhasil memenangkan leg kedua dengan skor 4-1 dan berhak lolos ke partai final. Ilham pun juga sukses menyumbang satu gol dalam laga itu.

Tapi, sungguh disayang, ketajaman Ilham masih tak bisa membawa Indonesia meraih trofi. Ya, Skuat Garuda harus kalah dari Singapura di partai final dengan skor 1-2.